Kesebelasan Persiba terancam tidak bisa melakoni laga kandangnya di Stadion Parikesit Balikpapan. Minimnya infrastruktur Stadion Parikesit bisa jadi alasan otoritas kompetisi memindahkan laga kandang Persiba di kota terdekat Balikpapan.
“Kami akui, infrastruktur stadion kami memang tidak layak,” kata Sekretaris Persiba Balikpapan, Irvan Taufik, Sabtu (26/10).
Irvan mengatakan Stadion Parikesit terkendala permasalahan lampu stadion yang tidak laik untuk pertandingan kompetisi Liga Super Indonesia. Mesin genset juga baru baru ini mengalami kerusakan dynamo pembangkit listriknya.
“Praktis Persiba tidak bisa melakoni pertandingan hingga malam hari,” ungkapnya.
Perbaikan mesin genset dipastikan juga akan memakan waktu cukup lama. Alokasi dana perbaikan juga menelan dana hingga Rp 200 juta.
“Ini juga jadi masalah untuk perbaikan genset,” papar Irvan.
PT Liga Indonesia dijadwalkan segera melakukan verifikasi infrastruktur seluruh tim peserta kompetisi Liga Super Indonesia. Mereka akan tiba di Balikpapan pada pertengahan Desember mendatang.
“Kompetisi sudah dimulai awal Januari sedangkan stadion baru juga masih dalam taraf pembangunan,” tuturnya.
Pilihan terburuknya, Irvan memperkirakan tim Persiba terpaksa melakoni setiap laga kandang di Stadion Palaran Samarinda. Kota ini sudah memiliki tim kebanggaan sendiri yaitu Persisam Putra Samarinda yang selama ini jadi musuh bebunyutan Persiba.
“Kemungkinan main di Samarinda di Stadion Palaran,” ujarnya.
Persiba masih terus berbenah diri menyambut dibukanya kembali kompetisi Liga Super Indonesia. Tim mempersiapkan dana sebesar Rp 7 miliar untuk kontrak pemain local maupun asing.
Prestasi musim lalu tidak terlalu membanggakan dengan berada di peringkat 13 kompetisi Liga Super Indonesia. Tim ini harus berjuang agar lolos dari jurang degradasi kompetisi bersama PSPS Pekanbaru, Persiwa Wamena, Persidafon, Pelita Bandung Raya dan Persita Tangerang.