NewsBalikpapan –
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan peletakan batu pertama 12 proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Kaltim – Jawa di Bandara Sepinggan Balikpapan, Senin (15/9). Dalam kesempatan itu presiden pamitan kepada masyarakat Kalimantan Timur dipenghujung masa jabatannya.
“Mungkin ini kali terakhir saya dalam kapasitas sebagai presiden meresmikan proyek besar di Indonesia,” kata Yudhoyono dalam sambutannya dihadapan ribuan pengunjung.
Yudhoyono mengatakan dirinya segera menyerahkan jabatannya pada presiden terpilih Joko Widodo yang akan dilantik pada 20 Oktober nanti. Sehubungan pelaksanaan proyek MP3EI di Indonesia, dia mengaku sudah melibatkan Joko Widodo agar bisa meneruskan pada masa masa pemerintahannya.
“Saya sudah melibatkan presiden terpilih agar mengetahui blue print (cetak biru) proyek MP3EI dalam pemerintahannya nanti,” paparnya.
Pada kesempatan itu, Yudhoyono meminta maaf pada seluruh rakyat Indonesia bila masa sepuluh tahun pemerintahannya belum mampu memenuhi seluruh aspirasi masyarakat. Selama dua kali masa pemerintahannya, dia mengaku telah berupaya maksimal mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran demi kemajuan bangsa negara.
“Saya dan seluruh keluarga meminta maaf bila belum mampu melaksanakan tugas sesuai keinginan masyarakat,” ujarnya.
Yudhoyono juga meminta seluruh rakyat Indonesia mendukung penuh presiden terpilih pada pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla sesuai hasil pemilu presiden lalu. Jalannya pemerintah bisa berjalan efektif saat masyarakat memberikan dukungan penuh pada pemimpinnya.
“Seperti saat masyarakat Indonesia mendukung saya saat menjadi presiden. Demikian pula saat Pak Jokowi menjadi presiden agar didukung kita semua,” tuturnya.
Sehubungan proyek MP3EI, Yudhoyono mengatakan prioritas pembangunan dimasa mendatang adalah pengembangan human capital atau sumber daya manusia. Namun demikian pembangunan infrastruktur masih memperoleh porsi dominan dalam penyerapan alokasi anggaran sudah disiapkan pemerintah.
“Hingga tahun 2025 diperkirakan butuh dana Rp 4.700 triliun untuk infrastruktur saja,” paparnya.
Sehingga, Yudhoyono meminta kolaborasi anggaran dalam realisasi pembangunan infrastruktur melibatkan sektor swasta (40 %), BUMN/BUMD (25 %), APBD/APBD (15 %) dan patungan ketiganya (20%). Menurutnya pembangunan infrastruktur semestinya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Kalau pemerintah hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, sektor publik seperti kesehatan dan pendidikan akan terbengkelai,” paparnya.