NewsTenggarong –
Masyarakat Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar prosesi adat Erau Kutai. Perayaan adat ini resmi dibuka dengan berdirinya Ayu oleh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Minggu (8/9/2019).
“Apresiasi kami atas dukungan banyak pihak,” kata Ketua Panitia Erau, Awang Yacoub Luthman.
Usai mendirikan Ayu, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Plt Kementerian Agama Kutai Kartanegara H Nasrun. Dilanjutkan dengan acara seremoni pembukaan Erau yang berlangsung dihalaman Keraton Musium Mulawarman, Tenggarong.
Awang mengatakan, Erau merupakan budaya asli kerajaan yang dilestarikan hingga kini. Masyarakat Kaltim pun kini turut merayakan adat Erau bentuk penghargaan budaya asli Indonesia.
Prosesi adat dihadiri Sultan Kutai Adji Muhammad Arifin, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah di Keraton Museum Mulawarman Tenggarong. Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda) serta tamu undangan lainnya.
Sementara itu Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutannya mengatakan upacara Adat Erau ini merupakan momentum budaya yang ditunggu-tunggu, dan menjadi salah satu ikon perhelatan budaya dari Kaltim.
“Oleh karena itu, Pemkab Kukar sangat mendukung dan mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pihak kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam merawat dan melestarikan tradisi Upacara Adat Erau, berikut penguatan seni budaya dan tradisi lainnya dilingkungan Kesultanan,” katanya.
Menurut dia, upacara adat erau sendiri merupakan aset dan kekuatan budaya yang kita miliki. Keluhuran budaya Erau yang merupakan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kaltim ini harus dikenal luas oleh masyarakat nasional maupun global.
“Melalui pesta Adat Erau ini juga sebagai ajang mempromosikan perhelatan budaya luhur, dalam berbagai saluran media, baik media cetak, media elektronik maupun media online. Jangkauan publikasi ini juga dimaksudkan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan dan keingintahuan dari masyarakat dan berbagai pihak tentang waktu pelaksanaan dan rangkaian agenda yang menyertai Upacara Adat ini,” ujarnya.
Edi Damansyah mengakhiri sambutannya dengan membacakan pantun “Jalan-jalan ke Kota Raja, Kotanya Indah penduduknya ramah, Mendirikan Ayu sebagai pembuka, Erau dimulakan pengunjungnya berlimpah”.
“Buah Bolok ada lagunya, Buah Lai nyaman rasanya Upacara Erau ada adatnya, Tradisi etam jatidiri bangsa,” tutupnya.