Pajak Mahal, Konsumen Beli Mobil Luar Kaltim

NewsBalikpapan –

Distributor Otomotif Isuzu mengeluhkan tingginya pajak kendaraan bermotor (PKB) Provinsi Kalimantan Timur sebesar 15 persen dari harga off the road kendaraan. Mahalnya pajak seluruh kendaraan bermotor ini dianggap tinggi dibandingkan daerah daerah lainnya di Indonesia.

“Sepengetahuan saya paling tinggi di Indonesia,” kata Branch Manager PT Astra Isuzu Balikpapan, Samuel Pilo, Selasa (26/9).

Samuel mencontohkan pajak kendaraan bermotor Provinsi Kalimantan Selatan yang terbilang hanya 12,5 persen dari harga off the road kendaraan. Provinsi Kalsel dan Kaltim berdampingan serta memiliki kemiripan dalam prioritas eksploitasi sumber daya alam (SDA).

Demikian pula Provinsi DKI Jakarta yang hanya menetapkan pajak 10 persen penjualan kendaraan bermotor di wilayahnya. Seluruh branch dan merk kendaraan bermotor di Indonesia berasal dari Jakarta.

Tingginya pajak kendaraan bermotor ini akhirnya dibebankan langsung pada harga kendaraan on the road konsumen Kaltim. Konsumen Kaltim membeli kendaraan bermotor baru yang harganya lebih mahal dibandingkan daerah daerah lainnya.

Sehubungan itu, Samuel menyebutkan konsumen otomotif akhirnya membeli produk kendaraan bermotor dari luar wilayah Kaltim. Konsumen membeli produk otomotif yang kompetitif guna diberdayakan dalam sektor industri pertambangan dan perkebunan.

“Mereka membeli produk otomotif dari dari luar Kaltim agar pajaknya lebih murah,” sebutnya.

Distributor otomotif Kaltim akhirnya kesulitan dalam pemasaran produk produknya secara langsung pada konsumen. Mereka akhirnya bersaing dengan distributor lain di luar wilayah Kaltim.

Semisal produk otomotif mobil pick up doubel cabin, Samuel menyebutkan, Isuzu Balikpapan hanya mampu menjual produk sebanyak 10 unit per bulannya. Potensi pasar mobil kelas ini di Kaltim mencapai 140 unit per bulannya.

“Mereka membeli mobil dari luar saja, lebih murah. Apalagi peruntukan mobil indusri tambang ataupun perkebunan,” ujarnya.

Masing masing distributor otomotif di Kaltim, menurut Samuel saling berkompetisi meningkatkan kualitas jasa layanan pada pelanggan. Mereka berjuang keras memperoleh kepercayaan pelanggan agar mempergunakan produk otomotifnya.

Namun demikian, Samuel mengakui penjualan produk Isuzu terdampak langsung dengan pajak kendaraan bermotor di Kaltim. Dia hanya bisa berharap Pemprov Kaltim mengevaluasi kembali penerapan pajak kendaraan bermotor saat ini.

Pemprov Kaltim sedang dalam masa perbaikan pertumbuhan perekonomian menyusul krisis global produk minyak mentah dan batu bara. Saat ini, industri pertambangan sudah kembali menggeliat terindikasi dari penjualan kendaraan double cabin, medium truck hingga heavy truck.

Pemprov Kaltim menggenjot pendapatan asli daerah lewat penerapan pajak tinggi seluruh kendaraan bermotor di wilayahnya. Tujuan utama penerapan pajak tinggi ini guna pembangunan sarana prasarana infrastruktur jalanan provinsi.

Isuzu Balikpapan meluncurkan berbagai produk otomotif berbagai tipe peruntukan jalanan,double cabin, medium truck hingga high truck. Mereka berjuang merebut pasar industri otomotif yang sempat merajai jalanan Kaltim.

“Berbagai tambahan dan perbaikan sudah dilakukan seperti perbaikan sasis, transmisi, pelayanan hingga tenaga yang tangguh di kelasnya. Kami tingkatkan layanan pelanggan,” papar Samuel.

Harga produk Isuzu juga kompetitif dibandingkan para pesaingnya pada kelas dan jenis sama. Perbedaan harga produk produk Isuzu bisa mencapai kisaran puluhan juta.

“Produk pesaing bisa menyentuh angka Rp 500 juta untuk produk sport utility vehicle (SUV). Produk kami tidak sampai angka itu, mungkin sekitar Rp 400 juta sekian,” sebutnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *