NewsTenggarong –
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen meningkatkan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas termasuk pariwisata. Hal tersebut sangat jelas tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar tahun 2016-2021.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Setkab Kukar H Sukhrawardy pada pelepasan kontingen Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) Kukar pekan lalu mengatakan, salah satu strategi dalam mengurangi ketergantungan dari sektor pertambangan baik migas dan batubara, adalah melalui trasformasi perekonomian Pemkab Kukar dari sumber daya yang tidak terbarukan, kepada sumber daya yang dapat terbarukan khususnya sektor pertanian dalam arti luas dan pariwisata.
Disebutkannya bahwa tugas dan tanggungjawab terkait bagaimana mendorong dan mendukung pembangunan pertanian di Kukar tentunya bukan hanya tanggungjawab pemerintah daerah, namun seluruh stakeholders termasuk dukungan dari lembaga Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA).
Untuk itu, Bupati berharap KTNA Kukar dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam memberikan solusi yang cerdas dan meningkatkan peranannya saat ini dan dimasa mendatang (Revitalisasi Fungsi dan Peran KTNA).
Sebagaiman diketahui bahwa KTNA sebagai mitra strategis pemerintah/pemerintah daerah, menjalankan fungsi menjalin komunikasi aktif dengan pihak pemerintah/pemerintah, khususnya lingkup pertanian, baik untuk mendapatkan informasi tentang program pembangunan pertanian yang perlu dibantu oleh petani-nelayan, ataupun menyampaikan aspirasi petani- nelayan yang perlu dibantu pemerintah. Mendukung untuk mensukseskan program pembangunan pertanian pemerintah/pemerintah daerah baik sebagai pelaku usaha, penyuluhan ataupun memotivasi anggota kelompok tani pelaksana.
“Saya harap KTNA Kukar dapat mendorong dan memotivasi para pemuda untuk mau terjun langsung dalam dunia pertanian menjadi pemuda tani yang handal, kreatif, mandiri dan sejahtera,” ujar H Sukhrawardy.
Selanjutnya, Pemkab Kukar berharap peranan Kelompok Tani, Gapoktan, KWT dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) harus lebih dioptimalkan, sebagai tempat/wahana para pemuda tani untuk belajar/magang.
Harapan Pemkab Kukar pada setiap kecamatan sekurang-kurangnya ada satu P4S yang dapat menjadi pusat pelatihan dan keterampilan pada berbagai bidang pertanian dalam arti luas (mulai dari sistem budidaya sampai dengan pengolahan hasil/pasca panen).
“Hal ini tentunya selaras dengan RPJMD Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2016-2021 terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan pemuda wirausaha (entreprenership) melalui Klinik Pemuda Mandiri,” demikian ujarnya. ADV