NewsTenggarong –
Program Inovasi Desa (PID) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas desa sesuai dengan rencana dan pelaksanaan pembangunan desa secara berkualitas, agar dapat meningkatkan produktivitas rakyat dan kemandirian ekonomi serta mempersiapkan pembangunan sumber daya yang memiliki daya saing.
“Saya menyambut baik atas digelarnya Bursa Inovasi Desa (BID) klaster Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Sebulu dan Kecamatan Muara Kaman oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) RI di Kutai Kartanegara,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah dalam sambutan tertulisnya disampaikan Sekda Kukar Sunggono dalam Bursa Inovasi Desa di Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, pekan lalu.
Menurutnya, BID merupakan salah satu tahapan pokok PID yakni sebagai sebuah forum penyebaran dan pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa sekaligus sebagai wahana pertukaran pengetahuan dan inovasi Desa.
“BID ini merupakan media belajar bagi masyarakat dan Pemerintah Desa untuk memperoleh informasi (referensi) yang dapat mendukung pembangunan Desa dan membantu Desa dalam meningkatkan kualitas kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang akan didanai oleh Dana Desa dengan menyajikan inspirasi dan alternatif pilihan bagi pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dan terbukti berhasil,” ujarnya.
Dijelaskannya, tahun anggaran 2019 BID dilaksanakan disetiap kecamatan atau klaster yang terdiri dari beberapa kecamatan dengan memiliki 193 Desa. Pelaksanaannya sendiri terbagi dalam 5 klaster yang merupakan bagian tak terpisahkan dari model Pengelolaan Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa.
“Bursa Inovasi Desa bukan ajang pameran dalam bentuk barang, namun yang dipamerkan adalah ide-ide kreatif yang lahir dan berkembang di Desa-Desa, untuk membantu Desa dalam meningkatkan kualitas pembangunan melalui pertukaran pengetahuan kegiatan yang inovatif untuk memberi inspirasi dan alternatif pilihan bagi pembangunan Desa,” katanya.
Ditambahkannya, melalui program Inovasi Desa dan Bursa Inovasi Desa diharapkan seluruh desa bersungguh-sungguh mencermati Menu Bursa Inovasi Desa yang disampaikan para Tenaga Profesional Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), Tenaga Ahli, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk direplikasi sesuai dengan kearifan lokal yang ada di desa.
“Saya berharap melalui ajang bursa inovasi desa ini akan mmemunculkan ide dan inovasi briliand alam mendongkrak pembangunan di Kutai Kartanegara maju, mandiri dan sejahtera., khususnya dalam penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif,” harapnya. ADV