NewsBalikpapan –
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) menjanjikan penanganan kemacetan sepanjang jalan protokol.
Permasalahan parkir liar memang kerap dituding penyebab kemacetan pengguna jalan di Balikpapan.
“Kami akan menertibkan parkir liar sepanjang Jalan Sudirman Balikpapan. Pengunjung Taman Bekapai juga dilarang lagi parkir di pinggir jalan,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Jumat (28/12/2018).
Pertumbuhan ekonomi Balikpapan termasuk tinggi bermodalkan sektor perdagangan dan jasa. Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen dengan laju inflasi 3,69 persen.
Namun demikian, Balikpapan pun menghadapi permasalahan seperti halnya kota besar lainnya. Kemacetan menjadi isue utama sebuah kota metropolis di Pulau Kalimantan.
Wali kota Balikpapan terdahulu, Imdaad Hamid bahkan sudah menyuarakan perlunya proyek coastal road mengantisipasi kemacetan jalan. Proyeknya sendiri belum ada kejelasan hingga kini.
Rizal mengatakan, pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor tidak sebanding dengan penyediaan infrastruktur jalan. Petugas lapangan kesulitan menindak kendaraan yang parkir liar sepanjang Jalan Sudirman dan sekitarnya.
“Ada keluhan persoalan parkir kendaraan yang menginap semalaman di jalan. Ini menjadi penyebab utama kemacetan jalan di Balikpapan,” keluhnya.
Pemkot Balikpapan sudah mengupayakan alternatif penyelesaian dengan membangun gedung parkir senilai Rp 90 miliar. Sarana gedung parkir ini tepat berada di pusat kota serta pusat keramaian.
Selain mengurangi kemacetan jalan, menurut Rizal, gedung parkir setinggi delapan lantai pun mampu dioptimalkan menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami mendorong pengguna jalan agar memanfaatkan gedung parkir yang sudah terbangun,” tuturnya.
Gedung parkir Balikpapan mampu menampung 250 kendaraan roda empat dan 250 roda dua sekaligus. Pemkot Balikpapan menetapkan tarif terjangkau kisaran Rp 1 ribu hingga Rp 2 ribu per jam.
Awal pembangunannya, Pemkot Balikpapan memperkirakan potensi pemasukan parkir kendaraan bermotor bisa mencapai Rp 1,8 miliar per tahun. Apalagi di gedung ini tersedia sarana aula dan tenan yang bisa dimanfaatkan.
Permasalahannya, operasional gedung parkir Balikpapan belum optimal. Total pendapatan sarana gedung parkir menyumbang Rp 500 juta selama 2018 ini.
“Masih bisa ditingkatkan potensi gedung parkir Balikpapan. Rinciannya pendapatan parkir Rp 300 juta ditambah sewa aula Rp 200 juta,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Balikpapan, Sudirman Djayaleksana.