Kabut Asap Ganggu Penerbangan Kaltim dan Konser Padi

NewsBalikpapan –

Empat maskapai penerbangan terpaksa membatalkan sembilan jadwal ke sejumlah bandar udara di Kalimantan. Dua bandara dilaporkan tertutup asap yakni Bandara Kalimarau Berau Kalimantan Timur (Kaltim) dan Bandara Tanjung Harapan Tanjung Selor Kalimantan Utara (Kaltara).

“Sementara ini ada laporan sembilan jadwal penerbangan yang dibatalkan akibat cuaca buruk,” kata Humas Bandara Sepinggan Balikpapan Andanina Dyah Mega, Jumat (13/9/2019).

Bandara Sepinggan dipenuhi ratusan penumpang menunggu kejelasan penerbangan, seharian itu.

Pada akhirnya, maskapai Wing Air mengumumkan pembatalan empat penerbangan rute tujuan Berau. Selanjutnya disusul Garuda Air dan Sriwijaya turut melakukan pembatalan rute penerbangan sama.

Sehingga totalnya terjadi delapan pembatalan penerbangan mengangkut 517 penumpang.

Setelah itu, penerbangan rute Tanjung Selor pun turut membatalkan penerbangan.

Andanina mengatakan, maskapai terpaksa membatalkan penerbangan demi keselamatan penumpang. Otoritas bandara tujuan melaporkan memburuknya cuaca yang menganggu jarak pandang pilot pesawat.

 “Dua bandara dilaporkan cuaca buruk yakni Berau dan Tanjung Selor. Bandara Kutai Barat juga terganggu asap, hanya saja tidak ada jadwal terbang kesana,” ungkapnya.

Pihak maskapai sudah mengembalikan biaya pembelian tiket penumpang. Mereka juga memperoleh penawaran penggantian jadwal penerbangan hari selanjutnya.

“Kami meminta maaf atas ketidak nyamanan kejadian ini,” ujar Andanina.

Sebelumnya, Bandara Sepinggan sempat mengungkapkan gangguan asap terdeteksi menganggu penerbangan. Beberapa kali ada laporan kabut asap di bandara pedalaman Kalimantan.

“Sempat ada laporan asap di Tarakan, Bulungan dan Kutai Barat,” papar Manager Umum Bandara Sepinggan Farid Indra Nugraha.

Hanya saja, saat itu belum berdampak negatif terhadap jadwal penerbangan. Pilot pesawat masih memandang wajar tingkat ketebalan kabut asap.

“Bandara disini mayoritas masih mengandalkan kemampuan pilot pesawatnya, bandara belum dilengkapi peralatan pemandu pendaratan otomatis,” papar Farid.

Untungnya pula, permasalahan asap ini hanya dialami bandara tertentu di pedalaman. Bandara Internasional Sepinggan tidak terlalu mengkhawatirkan kabut asap.

Selain diperlengkapi peralatan canggih – lokasinya tepat di samping pantai.

“Kabut asap biasanya hilang terkena angin laut, kebetulan bandara disini bersebelahan dengan pantai,” ungkap Farid.

Sementara itu, pembatalan penerbangan di Bandara Sepinggan turut berimbas terhadap band terkenal PADI. Band asal Surabaya ini mengisi acara hiburan disponsori Bankaltim Kaltara, Jumat (13/9/2019) malam.

Kebetulan pula mereka terdaftar sebagai penumpang pesawat tujuan Berau.

Atas kejadian ini, lewat video blog (vlog), pentolan PADI, Piyu meminta maaf batal menghadiri konser bertajuk Harmoni Cinta Undian Tabungan Bankaltim Kaltara 2019 di Berau.

“Kami masih tertahan di Balikpapan,” ungkapnya.

Personil band beranggotakan Piyu, Rindra, Fadly, Ari dan Yoyo sejatinya siap terbang ke Berau dari Balikpapan. Apa daya, jadwal penerbangan mereka dibatalkan mendadak gara gara kabut asap.

“Ada kendala kabut asap menganggu penerbangan ke Berau,” keluh Piyu.

Masih lewat vlognya, Piyu hanya bisa berharap cuaca segera membaik agar bandnya bisa terbang ke Berau. Apalagi PADI menjadi band utama didatangkan guna menghibur penggemarnya di Berau.

Absennya Band Padi dibenarkan panitia di Berau. Mereka mempersiapkan kehadiran PADI di acara puncak Bankaltim Kaltara.

“Semestinya mereka konser malam ini di acara undian tabungan sekaligus hari ulang tahun Berau,” papar panitia acara, Gunawan.

Akhirnya pula acara seremoni bank ini terus berjalan tanpa kehadiran PADI.

Namun demikian, Gunawan enggan menyalahkan personil PADI. Menurutnya, penyebabnya adalah faktor alam yang sulit dihindari.

“Bukan keinginan mereka pula ada asap menganggu penerbangan Berau,” paparnya.

Apalagi panitia dan manajemen bersepakat menjadwal ulang waktu konser PADI. Penggemar PADI di Berau pun memaklumi kendala dialami idolanya.

“Jadwalnya akan dirubah manggung hari Minggu nanti, semoga cuaca sudah cerah sehingga bisa terbang ke sini,” tutur Gunawan.

Asap kebakaran hutan memang mengganggu warga Berau sepekan terakhir. Asap menyebabkan sesak pernapasan dan perih pandangan mata.

“Saya keluar ruangan selalu mengenakan masker penutup hidung. Asapnya sudah mulai menganggu,” keluh warga Berau, Anisa.

Anisa mengaku harus membatasi seluruh aktifitas rutinnya di luar ruangan. Selepas bekerja di kantor perusahaan tambang, ia pun bergegas pulang agar kesehatannya tidak terganggu asap.

“Setelah mencari makan terus pulang ke rumah, syukur saja masih sehat hingga sekarang,” ujarnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *