Bandara Sepinggan Ditingkatkan Layani 30 Juta Penumpang

NewsBalikpapan –

Bandar Udara Sepinggan Balikpapan akan meningkatkan kuantitas daya tampung terminal guna melayani 30 juta penumpang. Peningkatan layanannya seiring penunjukan Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi ibu kota negara baru menggantikan Jakarta.

“Kami sudah diundang sekretaris negara untuk membahas peningkatan kuantitas dan kualitas Bandara Sepinggan,” kata Manager Umum Bandara Sepinggan, Farid Indra Nugraha, Rabu (11/9/2019).

Farid mengatakan, terminal Bandara Sepinggan dirancang untuk melayani 10 juta penumpang per tahun. Perkembangan terbaru ini, pemerintah menilai daya tampungnya tidak sesuai kapasitas sebagai bandara ibu kota negara.

Sehubungan itu, PT Angkasa Pura I pun merumuskan master plan pengembangan Bandara Sepinggan agar lebih representativ. Pengembangannya memanfaatkan terminal lama yang terbengkelai menyusul pengoperasian terminal baru Bandara Sepinggan.

“Nanti bisa memanfaatkan area bekas terminal lama untuk pengembangan terminal penumpang maupun area VVIP bagi presiden dan wakil presiden,” papar Farid.

Selain itu, Bandara Sepinggan juga berencana memperpanjang landasan pacu pesawat menjadi  3.250 meter. Landasan pacu sepanjang itu sesuai persyaratan standar penerbangan pesawat komersil internasional.

“Landasan pacu hanya 2.500 meter sehingga diperpanjang standar internasional. Saat ini semuanya masih proses perumusan kajian dan perizinan selama 1 hingga 2 tahun kedepan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Farid mengakui bandaranya tengah kesulitan memenuhi target laba perusahaan. Sebaliknya, Bandara Sepinggan diprediksi akan merugi menyusul penurunan jumlah penumpang menjadi 5,2 juta.

 “Kami prediksi tahun ini akan merugi sebesar Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar tahun ini. Padahal target labanya sebesar Rp 50 miliar,” keluh Farid.

Penumpang Bandara Sepinggan tergerus beroperasinya Bandara APT Pranoto di Samarinda. Bandara ibu kota Provinsi Kaltim ini menyedot 35 persen penumpang Bandara Sepinggan  yang dulunya melayani 7,3 juta jiwa.

Meskipun demikian, Farid optimis pertumbuhan ekonomi Kaltim kembali bergairah menyusul penunjukannya jadi ibu kota negara. Ia memprediksi, bandara ini akan mengalami pertumbuhan jumlah penumpang 9 persen per tahun.

“Sehingga lima tahun kedepan setidaknya jumlah penumpang sama dengan tahun 2018 lalu,” ungkapnya sembari menambahkan pertumbuhan penumpang bisa diatas perkiraan semula.

“Kami belum mengikut sertakan faktor error pertumbuhan penumpang yang diperkirakan sebesar 10 hingga 15 persen,” imbuhnya.

Terbukti kini, sejumlah maskapai mulai menjajaki kemungkinan pembukaan rute penerbangan internasional. Mereka ini diantaranya Maskapai Royal Brunei, Air Asia dan Lion Air.

“Nantinya akan ada penerbangan internasional secara langsung rute Balikpapan tujuan Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam), Kuala Lumpur (Malaysia) dan Jeddah (Saudi Arabia),” tutur Farid.

Bandara Sepinggan nantinya fokus melayani penerbangan rute internasional. Bandara ini berkolaborasi intensif dengan Bandara APT Pranoto mengelola pasar transportasi udara di Kalimantan.

Apalagi kualitas layanan Bandara Sepinggan cukup teruji di kancah internasional. Bandara ini baru saja menerima penghargaan Airport Service Quality (ASQ) Award dari Airports Council International (ACI).

Bandara Sepinggan menjadi bandara terbaik katagori layanan 5 hingga  15 juta penumpang se Asia Pasific. Bandara ini pun meraih penghargaan katagori pelayanan, infrastruktur dan kenyamanan pelanggan.

Penilaian didasarkan hasil survei ASQ di  Kanada. ASQ merupakan program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang bandara yang dilakukan ACI.

Sebuah organisasi kebandarudaraan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada.

“Tahun ini sepertinya puncak kesuksesan Bandara Sepinggan meraih prestasi. Menjadi sebuah tantangan mempertahankan kualitas layanan kami,” ujar Farid.

Sementara itu, Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto pun berharap menikmati dampak positif ibu kota negara. Apalagi pengembangan bandara memungkinkan diatas lahan seluas 13 hektare.

“Masih memungkinkan untuk pengembangan bandara,” kata Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi.

Bandara APT Pranoto memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter dan apron 173 meter. Hangarnya cukup memadai seluas 36.342 meter persegi.

“Bandara itu, masih punya areal luas untuk dikembangkan lebih maksimal. Semisal untuk perpanjangan runway, perluasan apron, hingga terminal,” ungkap Dodi.

Kementerian Perhubungan melengkapi infrastruktur berupa pemasangan Air Field Lighting (AFL)  dan Flood Light Apron totalnya senilai Rp 14,48 miliar.

“Selesai pengerjaannya bulan Desember nanti,” tutur Dodi.

Sisi positifnya, pertumbuhan penumpang bandara ini signifikan mencapai 10,4 persen per bulan. Arus pergerakan penumpang mencapai 661.426 jiwa tercatat selama bulan Juli lalu.

“Setiap harinya terdapat pergerakan 46 pesawat take off dan landing di Bandara APT Pranoto,” ungkap Dodi.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *