Banjir Kalsel tak Surutkan Jaringan Telkomsel

NewsBalikpapan –

Telkomsel memastikan jaringan telekomunikasi tetap lancar selama bencana banjir di 10 area Kalimantan Selatan (Kalsel). Perusahaan  komunikasi ini menyiapkan  pelbagai perangkat pendukung menjamin kekuatan sinyal.

“Masyarakat tetap dapat menikmati layanan data, voice maupun SMS secara normal,” kata General Manager Network Operation & Quality Management Regional Kalimantan Telkomsel Rahmad Putra Jaya, Minggu (17/1/2021).

Banjir bandang melanda 10 kota/kabupaten Kalsel sejak dua hari terakhir ini. Kondisi banjir terparah terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut.

Rahmad mengatakan, Telkomsel langsung mensiagakan peralatan pendukung; cadangan baterai dan mobile back-up power/mobile genset. Peralatan diaktifkan di sejumlah lokasi BTS masih terdampak banjir.

“Kondisi banjir cukup parah diantaranya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Tanah Laut,” ungkapnya.

Selain itu, Telkomsel pun  mengoperasikan Mobile Backup Power (MBP) atau genset ke BTS di lokasi terdampak. Kemudian melakukan mobilisasi secara simultan ke beberapa BTS terdampak lainnya sehingga dapat meminimalkan jumlah BTS yang tidak dapat beroperasi.

“Tim teknis secara simultan terus melakukan pengecekan terhadap seluruh infrastruktur BTS yang terdampak banjir,” ujar Rahmad.

Telkomsel memiliki 4.800 BTS berdiri di Kalsel dimana mayoritas merupakan jaringan broadband dengan BTS 3G dan 4G. Akibat banjir ini, 3 persen BTS di Kalsel belum dapat beroperasi.

Dalam kondisi banjir ini, Rahmad memanjatkan doa agar masyarakat Kalsel tabah dalam menghadapi bencana banjir. Telkomsel terus berusaha meningkatkan layanan guna meringankan beban penderitaan masyarakat.

“Semoga bencana banjir ini dapat segera diatasi sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan normal kembali,” tuturnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat 21.990 jiwa terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain itu, 6.346 rumah terendam banjir. Saat ini akses jalan dari Pelaihari ke Banjarmasin terputus. Banjir kali ini disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi sejak awal tahun 2021.

Sehingga air sungai di Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut meluap.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Herliansyah juga mengatakan bahwa banjir kali ini disebabkan intensitas hujan yang tak kunjung reda ditambah air laut pasang.

Herliansyah melaporkan bahwa banjir semakin tinggi. Banyak warga yang rumahnya terkepung banjir langsung mengungsi di sejumlah posko.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *