NewsBalikpapan –
Arus mudik penumpang pesawat dipastikan turun 20 hingga 30 persen selama musim lebaran tahun ini. Penurunan jumlah penumpang transportasi udara terjadi hampir di setiap bandar udara Indonesia.
“Inspeksi pengecekan arus mudik diketahui rata rata penurunan 20 hingga 30 persen,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti di Balikpapan, Sabtu (8/6/2019).
Polana mengatakan, rata rata bandara mengalami penurunan 36 persen jumlah penumpang. Penurunan ini kemudian berdampak langsung terhadap jasa layanan angkutan kargo maupun bagasi penumpang.
“Kargo turun 28 persen sedangkan bagasi turun 50 persen,” papar Polana sambil menambahkan, perusahaan maskapai akhirnya pun mengurangi frekwensi penerbangan pesawat hingga 22 persen.
“Karena tidak ada penumpang yang diangkut, maskapai juga mengurangi penerbangannya,” imbuhnya.
Dalam lebaran ini, lanjut Polana, Kementerian Perhubungan memastikan bandara di Pulau Jawa yang mengalami penurunan paling signifikan. Hasil pantauan menyimpulkan temuan titik lokasi yang terdampak langsung kenaikan harga tiket pesawat.
“Terutama terjadi bandara di Jawa yakni Solo dan Semarang,” paparnya.
Para penumpang di Jawa memilih mempergunakan jalur transportasi darat dibandingkan udara. Kota dan kabupaten di Jawa pun terkoneksi sarana infrastruktur jalan yang memadai.
Disamping itu, momentum lebaran Idul Fitri kali ini tidak bersamaan dengan musim liburan anak sekolah. Lain ceritanya musim lebaran tahun lalu, dimana waktunya berbarengan musim liburan mahasiswa dan pelajar.
“Itu asumsi saya soal penyebab turunnya penumpang pesawat arus mudik. Memang harus ada research lebih mendalam untuk mengetahui penyebab turun,” ujar Polana.
Meskipun demikian, Polana mencatat adanya bandara memiliki tren berbeda; Bandara Ngurah Rai di Bali dan Bandara Domine Eduard Osok di Sorong Papua. Sebaliknya, dua bandara ini mengalami peningkatan arus mudik lebaran.
“Tren arus mudik khusus di dua bandara ini cukup bagus dibanding lainnya,” ungkap Polana.
Ceritanya kurang lebih sama dengan Bandara Sepinggan Balikpapan. Sempat dikabarkan turun 40 persen, justru penumpang hanya turun 30 persen.
“Ternyata terjadi peningkatan penumpang selama hari H arus mudik,” tutur General Manager PT Angkasa Pura Balikpapan, Farid Indra Nugraha.