Kantor Bea Cukai Madya Pabean B Balikpapan Kalimantan Timur memasang alat baru detector anti narkoba di Bandara Sepinggan Internasional. Pemasangan perangkat canggih buatan Eropa bersamaan dengan peresmian renovasi bandara pada awal tahun 2014 ini.
“Kita pasang alat baru anti narkoba buatan Eropa di termina internasional Bandara Sepinggan,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Madya Pabean B Balikpapan, Djanurindro, Kamis (13/2).
Djanurindro enggan secara gamblang membeberkan spesifikasi alat detector narkoba ini ke public. Namun sedikit dia mengungkapkan alat ini merupakan generasi baru detector narkoba yang harganya mencapai miliaran rupiah per unitnya.
“Ada yang besar dan ada yang kecil bentuknya. Kami tidak bisa menyampaikan pada public demi keamanan tugas dilapangan,” paparnya.
Personil Bea Cukai Balikpapan, menurut Djanurindro mendapatkan pelatihan langsung dari Custom Australia. Pihak Custom Australia merupakan personil pabean terbaik di kawasan Asia Pasific dan sekitarnya.
“Mereka adalah personil custom terbaik di Asia Pasific sehingga kami belajar pada mereka,” ujarnya.
Selain adanya support alat canggih, Djanurindro juga berencana mendatangkan anjing terlatih beserta pawangnya untuk pengamanan Bandara Sepinggan. Anjing merupakan salah satu detector anti narkoba terbaik lewat penciumannya yang tajam.
“Tahun ini realisasi keberadaan anjing pelacak akan ada di Bandara Sepinggan,” tuturnya.
Bandara Sepinggan menjadi pelabuhan udara terbesar ke empat di Indonesia setelah Soekarno – Hatta, Juanda dan Ngurah Rai. Bea Cukai kerap menggagalkan penyelundupan narkoba berbagai jenis di Bandara Sepinggan ini.
Desember silam, petugas bea cukai menggagalkan penyelundupan sabu sabu (methamphetamine) seberat 4.010 gram dan meringkus warga negara asing kebangsaan Vietnam.
Pelaku mengaburkan keberadaan barang bukti narkoba dalam perlengkapan knee & elbow & pads helmet sepeda. Kristal putih dibungkus alumunium foil dan disembunyikan dalam peralatan helm sepeda tersebut.
Selama setahun ini, Bea Cukai Balikpapan sukses menggagalkan penyelundupan 10 kilogram sabu sabu dengan berbagai modus. Narkoba ini diduga berasal dari jaringan narkoba internasional India dan China