NewsBalikpapan –
Masyarakat Indonesia kaya seni olahraga tradisional budaya bangsa seperti egrang, dagongan, bakiak, gasing, simpai, hula hopp, dan lainnya. Seni permainan yang mungkin asing di telinga generasi muda.
Namun apa jadinya bila warga negara asing (WNA) menjajal permainan tradisional di event Tenggarong International Folk Arts Festival (Tifaf) VII 2019. Eksebisi permainan diikuti tujuh negara mengirimkan 151 kontingen duta seni.
“Para partisipan mencoba dan berlatih sebelum mengikuti eksebisi olahraga tradisional antar negara di Pulau Kumala,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni, Senin (30/9/2019).
Sri mengatakan, peserta perwakilan Ranranga Dance Academy Srilanka, Phranajhon Rajabhat University Thailand, Folkloristische Dansgroep Hellendorn Netherlands, Cossack Dance Ensemble Stanitsa Rusia, Cununa Apusenilor Romania, Arts and Culture Association Timor Furak Timor Leste, dan Sharkia Folklore Troup Mesir.
Menurutnya, pertandingan eksebisi ini merupakan bagian pengenalan seni permainan tradisional ke kancah internasional. Selama ini masyarakat dunia luar belum terlalu mengenal kekayaan budaya Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke.
Apalagi bukan perkara gampang menguasai seni permainan tradisional ini. Beberapa diantaranya membutuhkan konsentrasi dan keseimbanngan seperti halnya permainan egrang, bakian dan hula hoop.
“Membutuhkan konsentrasi dan keseimbangan. Berjalan bersama sambil menjaga keseimbangan dengan bekiak, begasing dan lainnya yang dimainkan masing-masing partisipan dari 6 grup kesenian rakyat mancanegara,” ungkap Sri.