Pertamina Pamerkan Rumah Zaman Belanda

NewsBalikpapan –

PT Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan memamerkan rumah Dahor dalam Expo Nusantara 2019 di Taman Mini Indonesia Indah. Rumah Dahor  merupakan rumah pekerja kilang minyak zaman Bataafsche Petroleum Matschappij (BPM) tahun 1920 silam.

“Kami ingin pengunjung merasakan atmosfir rumah Dahor di Balikpapan. Konsep booth visualisasi replikasi rumah Dahor,” kata Pjs Region Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan, Cecep Supriyatna, Jumat (19/4/2019).

Rumah Dahor merupakan peninggalan zaman Belanda yang masih terawat dan berdiri di Balikpapan. Pertamina menggandeng komunitas Dahor Heritage untuk merawat dan menjadikan Rumah Cagar Budaya Dahor sebagai destinasi wisata Kota Balikpapan.

Rumah cagar budaya merawat sembilan rumah Dahor yang berdiri di Jalan Letnan Jenderal Suprapto. Rumah wisata ini sekarang dimanfaatkan sebagai perpustakaan, taman baca, museum mini sejarah Balikpapan hingga sejarah ekplorasi dan ekploitasi migas zaman Belanda hingga sekarang.

Kali ini, rumah sejarah ikut Expo Nusantara bertema rumah budaya bagsa di TMII.  Expo ini diselenggarakan di Gedung Sasana Kriya TMII pada 19 hingga 21 April nanti.

Expo Nusantara dibuka Direktur Utama TMII, Tanribali Lamo didampingi oleh Ketua Pembina Yayasan Harapan Kita, Soehardjo. Tidak hanya pameran museum, expo nusantara juga terdiri atas pameran dan instansi pemerintah, kuliner nusantara, dan produk-produk unggulan.

“Tahun ini kali kedua Rumah Cagar Budaya Dahor mengikuti kegiatan pameran di Taman Mini,” ungkap Cecep.

Cecep  berharap kedepannya Pemkot Balikpapan turut mendukung pelestarianRumah Cagar Budaya Dahor. Lokasinya berpotensi menjadi destinasi wisata dan masyarakat Balikpapan.

Dalam kunjungannya ke booth Dahor Heritage Balikpapan, Tanribali mengapresasi kepedulian Pertamina menjaga kelestarian sejarah peninggalan Balikpapan. Sebagai perusahaan energi migas, menurutnya, Pertamina pun mengurusi keberlangsungan sejarah Balikpapan.

“Bagus sekali yang dilakukan oleh Pertamina yaitu menjaga dan melestarikan bagian sejarah kota Balikpapan,” ujarnya.

Pun demikian pujian pengunjung siswa SMK 57 Jakarta tentang keberadaan rumah sejarah peninggalan Belanda di Balikpapan.

“Pertamina ternyata banyak hal yang dilakukan. Salah satunya menjadikan asset bersejarah untuk nantinya dijadikan destinasi wisata kota,” ungkapnya.

Rumah Dahor berbentuk rumah panggung yang sejak 1997 menjadi lokasi cagar budaya di Balikpapan. Cagar budaya ini menjadi pengingat jejak penemuan sumur minyak pertama Mathilda Balikpapan pada 1897 silam.

Awalnya, terdapat 27 rumah panggung yang dijadikan lokasi cagar budaya di Balikpapan. Namun tiga tahun silam, sebagian rumah terdampak program perluasan kilang minyak Pertamina Balikpapan.

Pertamina punya kepentingan melestarikan cagar budaya Jalan Dahor sebagai titik awal dimulainya industri migas di Balikpapan. Pertamina menggandeng Pemerintah Kota Balikpapan melestarikan keberadaanya dengan menyisakan 9 rumah panggung.

Sembilan rumah dibenahi dan dipercantik sehingga mengundang minat masyarakat untuk datang melihat aset peninggalan zaman Belanda ini.  Cagar budaya Jalan Dahor diharapkan menjadi obyek wisata layak dinikmati.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *