Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan produksi papaya mini setempat mencapai 300 ton per minggunya. Petani papaya mini terkonsentrasi di Balikpapan Utara dan Timur dengan total kebun mencapai luas 100 hektare.
“Produksi tahunan akan banyak sekali, untuk 100 hektare saja 300 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) kota Balikpapan Chaidar Chaerulsyah, Selasa (17/9).
Chaidar mengatakan luasan total lahan perkebunan papaya Balikpapan mencapai 180 hektare di Balikpapan Utara dan Timur. Hanya 100 hektare diantaranya yang menekuni perkebunan jenis papaya mini.
“Kalau yang pepaya unkurannya mini seluas 100 hektar dan pepaya bentuknya panjang seuas 80 hektar,” paparnya.
Chaidar menyatakan buah papaya mini Balikpapan memiliki citarasa tersendiri dibandingkan buah papaya daerah lain. Papaya mini Balikpapan lebih manis meskipun memiliki ukuran kecil dibandingkan papaya jenis lainnya.
“Rasanya buah pepaya yang dihasilkan petani kita ini berbeda, rasanya manis dan enak, tidak kalah dengan buah impor,” ucapnya.
Harganya juga jauh lebih murah dibandingkan papaya impor yang membanjiri Balikpapan. Masyarakat juga bisa membeli langsung ke petani.
“Pepaya kita itu masih yang terbaik di Indonesia, rasanya juga berbeda, manis dan enak bagus untuk dikonsumsi,” ungkapnya.
Karenanya Chaidar menghimbau, masyarakat untuk lebih mengutamakan untuk mengkonsumsi buah lokal. Himbauan agar masyarakat Balikpapan mengutamakan konsumsi buah lokal sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota yang akan mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang pembatasan buah impor.