Lebaran, Bahan Makan Balikpapan Melambung

Pedagang Pasar Pandansari

Balikpapan –

Harga bahan makanan Balikpapan Kalimantan Timur melambung tinggi selama sepekan terakhir ini, Jumat (9/8). Memasuki lebaran kedua bahan makanan melonjak hingga 100 persen dari biasanya diperdagangkan di pasar pasar Balikpapan.

“Mahal semua bahan makanan di pasar Balikpapan,” kata warga Balikpapan, Kartini.

Kartini mencontohkan harga daging ayam per ekornya yang mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu. Padahal biasanya harga daging ayam hanya berkisar Rp 27 ribu hingga Rp 35 ribu.

Demikian pula daging sapi yang mencapai harga Rp 140 ribu per kilogramnya. Biasanya daging sapi seharga Rp 90 ribu pada perdagangan hari hari normal.

Lonjakan harga bahan makanan ini terjadi sepekan terakhir jelang memasuki perayaan hari raya Idul Fitri di Balikpapan. Mahalnya bahan makanan ini terjadi di seluruh pasar tradisional Balikpapan seperti Pandansari, Klandasan, Sepinggan dan Buton.

Namun demikian, Kartini mengaku tetap berbelanja bahan makanan memasuki perayaan Idul Fitri ini. Dia terpaksa harus mengganggarkan biaya belanja lebih besar untuk berbelanja segala macam kebutuhan bahan makanan di perayaan lebaran.

“Habis dana cukup besar hingga Rp 500 ribu untuk membeli daging ayam, sapi, ikan hingga sayuran saja,” ungkapnya.

Kondisi ini memang rutin terjadi di Balikpapan. Harga bahan makanan selalu merangkak naik menjelang bulan Ramadan hingga 30 persen dari harga normal.

Berdasarkan pantauan Tempo, harga bahan makanan di Balikpapan terus merangkak sejak awal Juli ini. Harga harga ini bertahan hingga akhir bulan Ramadan.

Puncaknya diperkirakan hingga saat Lebaran harga bahan makanan di Balikpapan akan  melambung tidak terkendali. Seperti pada tahun lalu saat harga daging ayam dan sapi melambung hingga 200 persen dari hari- hari normal.

Waktu itu, harga daging ayam bisa melambung menjadi Rp 75 ribu per ekor dari harga normal hanya Rp 25 ribu. Demikian pula harga daging sapi yang melambung menjadi Rp 150 ribu dari dari harga normal hanya Rp 80 ribu per kilogram.

Para pedagang menyebutkan kenaikan harga disesuaikan dengan permintaan masyarakat yang terus meningkat jelang Hari Raya Idul Fitri. Sesuai hukum ekonomi, saat terjadi peningkatan permintaan berbanding positif dengan penawaran harganya.