Kasus COVID-19 di Kaltim Tembus 2 Ribu Pasien

NewsBalikpapan – Pasien COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menjulang pergerakannya beberapa hari ini. Kasusnya di Bumi Etam sudah menembus angka hingga 2.005 jiwa.

“Kasus penularan COVID-19 di Kaltim mengalami kenaikan,” kata Gubernur Kaltim Isran Noor seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Jumat (25/6/2021).

Hari ini saja ada 352 kasus terkonfirmasi positif virus corona di Kaltim. Detailnya begini, Berau 33 kasus, Kutai Barat 14 kasus, Kutai Kartanegara 31 kasus, Kutai Timur 16 kasus, dan Paser 9 kasus. Selain itu Penajam Paser Utara 9 kasus, Balikpapan 144 kasus, Bontang 38 kasus, dan Samarinda 58 kasus.

“Kondisi ini, harus menjadi perhatian seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat,” terangnya.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim melaporkan pasien terpapar virus mencapai 2.005 kasus meningkat 26 persen dibanding dua hari lalu dilaporkan sebanyak 1.595 kasus.

Lonjakan kasus tertinggi terjadi di Balikpapan dengan pasien terpapar sebanyak 766 kasus meningkat 19 persen dibanding sebelumnya 642 kasus.

Tren negatif pasien COVID-19 pun di Samarinda dan Bontang dengan jumlah pasien masing-masing sebanyak 220 dan 459 kasus. Samarinda mengalami kenaikan 24 persen sebelumnya 178 kasus dan Bontang naik 30 persen dari sebelumnya 354 kasus.

Upaya meminimalkan penularan di daerah, Satgas kabupaten/kota lebih ketat dalam melakukan pengawasan, termasuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang sudah diterapkan sejak awal.

“Melihat terus terjadinya kenaikan kasus, maka pencegahan kiranya harus dimaksimalkan agar penyebaran dapat ditekan,” pesannya.

Isran Noor mengimbau semua pihak untuk tetap waspada dan selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam berbagai interaksi, komunikasi, mobilitas dan aktivitas lainnya dengan menerapkan 5M.

“Sekali lagi jangan pernah lengah dan lalai, karena virus corona itu masih ada dan terus mengancam. Terapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi interaksi dan mobilitas,” pungkasnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *