Jalan Longsor Balikpapan Segera Diperbaiki

Pemkot Balikpapan

Pemkot Balikpapan

Balikpapan –

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akhirnya memperbaiki jalan rusak di kilometer 3 Jalan Soekarno – Hatta wilayah Balikpapan. Sejak 2007 silam, jalan sepanjang 20 meter tersebut ambles hingga sedalam 3 meter akibat tekanan kendaraan melintas serta konstur tanahnya.

“Sekarang ini kita sedang bahas, kita lagi bicarakan desain nya,” Kata Kepala Balai Jalan Satuan Kerja (Satker) Wilayah I Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Kaltim Budi Laksono, Senin (25/2).

Amblesnya jalan di kawasan tersebut memang berlangsung secara bertahap sejak lima tahun silam hingga sekarang. Jalan sepanjang 20 meter ambles hingga membelah jalan menjadi dua bagian masing masing selebar empat meter.

“Arus kendaraan hanya bisa melintas di sisi jalan yang belum ambles selebar empat meter. Sisa jalan disampingnya ambles hampir 3 meter,” papar warga Balikpapan, Nurhayati Djamaluddin.

Budi mengatakan lambatnya penanganan jalan tersebut disebabkan statusnya yang milik Negara. Sehingga dalam penanganannya menunggu alokasi dana dari pemerintah pusat.

“Tahun ini baru turun dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 9 miliar,” paparnya.

Pemprov Kaltim segera melakukan proses lelang penunjukan kontraktor yang dianggap mampu dalam menangani kerusakan jalan sejenis ini. Dia menargetkan pada tahun ini pengerjaanya bisa tuntas dalam memperbaiki amblesnya jalan di kilometer 3 Balikpapan.

“Kondisi tanahnya, setahu saya dulu dibawah tanah itu awalnya, banyak sampah-sampah dibawah permukaan tanah, sehingga bisa seperti itu,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Balikpapan Tara Allorante membenarkan, tahun ini jalan tersebut akan dikerjakan. “Kita sudah laporkan, dan informasi yang kami terima tahun ini akan merekan tangani, karena sudah diprogramkan,” paparnya.

Soal struktur tanah, Tara mengungkapkan, hasil penelitian menyebutkan, dibawah permukaan tanah tersebut, banyak tumpukan sampah. Sehingga menyebabkan jalan tersebut, sering amblas meski kerap diperbaiki.

“Jadi jalan itu dibangun diatas tanah urukan, karena dibawah permukaan tanah banyak sampah dan tumpukan kayu sehingga ketika tumpukan sampah dan kayu-kayu itu membusuk menyebabkan jalan turun, dan amblas, saya tidak tahu persis berapa kedalamannya,” bebernya.

Karenanya lanjut Tara, penangganannya tidak lagi dibadan jalan, tapi dibawah permukaan tanah yang menyebabkan amblas tersebut. Jadi penanganannya tidak lagi penanganan diatas, tapi dibuat pondasi dibawah (permukaan tanah) seperti jembatan, agar tidak lagi amblas.

Arus pengguna jalan di kawasan tersebut terbilang padat oleh kendaraan roda dua, empat hingga truk truk berdemensi besar. Kecelakaan kerap terjadi yang berakibat korban jiwa hingga kerugian materi tinggi.

Media massa local di Balikpapan sudah hampir bosan memberitakan kondisi jalan setiap tahunnya. Namun perbaikan tidak kunjung mampu menyelesaikan permasalahan kerusakan jalan.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *