Pembangunan jaringan listrik bawah tanah di KIK mulai dilakukan setelah selesainya pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)tahap pertama 2X15 MW atau Topping Out pada Kamis 12 Januari 2012 lalu oleh Gubernur Kaltim. Pembangunan pembangkit dilakukan oleh PT Kariangau Power.
Ia menjelaskan, pembangunan jaringan listrik bawah tanah untuk KIK diperkirakan hanya memakan waktu 3-4 bulan atau paling lama 6 bulan sudah jadi. “ Kita targetkan akhir tahun listrik sudah menyala,” katanya.
Menurut Poerba dari pembangunan Pembangkit listrik 150 MW yang dibangunan Kariangau power telah selesai pembangunannya untuk 30 MW. “ Sekarang i share market cuma tujuh perusahaan. Yang mohon banyak tapi kapasitas terbatas,” ucapnya
Meski demikian kata Poerba permohonan permintaan listrik dari perusahaan-perusahaan lain tetap akan dipenuhi. Caranya dengan menambah mesin pembangkit saja. “ Kalau listriknya berlebih bisa kita jual ke PLN,” tandasnya.