NewsSamarinda –
Genangan banjir tiga kota di Kalimantan Timur (Kaltim) mengganggu aktifitas penerbangan Bandar Udara APT Pranoto Samarinda. Samarinda, ibu kota provinsi ini paling terdampak bencana banjir yang terjadi sejak awal lebaran Idul Fitri lalu.
“Saya terpaksa membatalkan penerbangan, karena tidak memperoleh angkutan menuju bandara,” keluh Yova saat dihubungi, Jumat (14/6/2019).
Tiga kota Kaltim secara mengejutkan mengalami banjir secara bersamaan. Genangan air kedalaman 130 centimeter merendam kota/kabupaten utama seperti Samarinda, Bontang dan sebagian Kutai Kartanegara.
Permasalahan utama calon penumpang pesawat adalah genangan air memutus akses jalan menuju Bandara Pranoto. Lokasi bandara berbatasan Bontang ini sulit dijangkau akses kendaraan bermotor.
Hanya sedikit tipe kendaraan yang mampu menerobos genangan air.
“Tidak ada yang mau mengantar ke bandara, tidak ada angkutan kota yang beroperasi. Terpaksa membatalkan penerbangan ke Jakarta,” paparnya.
Kenyataan lapangan, akses sepanjang Jalan DI Panjaitan Samarinda lumpuh total. Padahal ini jalan satu satunya menuju area kawasan bandara.
Konsentrasi calon penumpang pesawat terlihat memadati Jalan DI Panjaitan dan kawasan Lempake Samarinda. Mereka menumpang kendaraan seadanya agar bisa tepat waktu ke bandara.
“Saya harus menunggu lama mengantri angkutan truk tujuan bandara,” keluh Rizki.
Bisa dimaklumi bila Rizki buru buru mengejar jadwal pesawatnya yang berangkat sore. Ia pun akhirnya menumpang truk yang bersedia membawanya ke area bandara.
Setibanya di terminal, warga Samarinda ini pontang panting mengejar pesawatnya.
“Sempat panik, takut ketinggalan pesawat, beruntung numpang truk tujuan bandara,” paparnya.
Banjir Samarinda mengganggu aktivitas penerbangan Bandara Pranoto. Penerbangan maskapai molor hingga ada diantaranya yang terpaksa penjadwalan ulang penerbangan.
Semua gara gara genangan air sepanjang Jalan PM Noor – Gunung Linggai belum kunjung surut. Rute ini menjadi akses masuk satu satunya calon penumpang arah Samarinda, Bontang, Kukar dan Kutai Barat.
Maskapai Lion Air sendiri bisa memaklumi kondisi darurat penerbangan selama banjir ini. Apalagi jadwal penerbangan mereka pun tidak terganggu rute tujuan Jakarta, Makassar, Yogjakarta, Denpasar dan Surabaya.
“Penerbangan kami normal semua dari penerbangan Samarinda,” papar Humas Lion Air Samarinda, Danang Mandala Prihantoro.
Selama banjir, Lion Air cukup memaksimalkan potensi layanan penumpang berkoordinasi pihak bandara. Aparat lapangan bahkan menjemput penumpang sekaligus kru pesawat dalam melibas banjir.
“Tim lapangan mengantarkan kru Lion Air melalui banjir menuju bandara,” tukasnya.