Lubang Bekas Tambang Samarinda Makin Bahaya

Simulasi bencanaNewsBalikpapan –

LSM Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur menilai lubang bekas tambang batubara makin membahayakan masyarakat terutama anak anak. Hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 10 jiwa melayang sia sia saat tenggelam di lubang bekas tambang yang kini serupa danau dalam beracun.

“Baru saja ada korban anak ditemukan tenggelam di lubang bekas tambang batubara Samarinda,” kata Dinamisator Jatam Kaltim, Merah Johansyah, Sabtu (6/6).

Merah mengatakan korban ke 10 adalah Ardi Bin Hasyim usia 10 tahun yang merupakan warga sekitar area pertambangan batubara Samarinda. Ardi sudah ditemukan membujur kaku di dalam bekas tambang milik PT CMS pada akhir Mei silam.

Merah mengaku kecewa sikap Pemkot Samarinda yang tidak kunjung menutup aktifitas pertambang batubara ini. Hanya perwakilan wali kota yang menyambangi keluarga korban guna menunjukan rasa simpatinya.

“Hanya menyuruh camat setempat untuk mengunjungi keluarga korban,” sesalnya.

Korban merupakan anak pasangan Hasyim dan Nur Aini yang rumahnya persis berdampingan dengan lokasi pertambangan. Korban sempat dua hari dinyatakan hilang sebelum ditemukan tidak bernyawa terapung di bekas galian tambang.

Korban keseharian bermain di sekitar rumah bersama anak-anak tetangga lainnya dan terkadang juga suka melihat mobil-mobil pengangkut batubara dan kendaraan tambang yang lalu-lalang di dekat rumahnya.

“Pagi-pagi ia sudah mulai pergi melihat mobil-mobil pengangkut batubara itu dan biasanya pulang ketika waktu makan siang, setelah itu ia kembali lagi ke pos penjaga di areal pertambangan dan pulang lagi ketika sore hari ketika akan mandi sore. Kadang sore hari ia masih kembali bermain dan pulang paling larut jam 9,” ujar Hasbullah ayah tiri Ardi yang setiap hari juga menjemput pulang anaknya dari lokasi pertambangan.

Korban sendiri memiliki karakteristik berkebutuhan khusus dan tunarunggu. Keberadaanya melengkapi deretan korban yang tewas akibat keberadaan tambang tambang dalam kota Samarinda.

Jatam sempat merilis nama nama perusahaan yang dianggap bertanggung jawab atas berbagai peristiwa maut pertambangan Samarinda yakni PT Hymco Coal, PT. Panca Prima Mining, PT. Energi Cahaya Industritama, PT  Graha Benua Etam dan PT Cahaya Energi Mandiri. Ini adalah daftar nama korban tenggelam di area pertambang Samarinda yakni Miftahul Jannah, Junaidi, Ramadhani, Eza, Ema, Maulana Mahendra, Nadia Zaskia Putri, Muhammad Raihan Saputra dan  Ardi Bin Hasyim.

Berita Terkait

3 Comments

  1. […]  atau sekitar Rp 1,1 triliun menyusul penutupan arus jalur distribusi pengapalan batu baranya. Bareskrim selama sebulan menutup jalur distribusi batu bara ini menyusul persengketaan lahan dengan PT Indo […]

  2. […] bekas galian tambang batu bara kota/kabupaten Kalimantan Timur kembali makan korban. Kali ini korban tewas adalah siswa SMP 1 Tenggarong, Sanopa M Rian Gunawan […]

  3. […] multi nasional, Scania AB meresmikan pembukaan PT Scania Parts Indonesia yang berdomisili di kawasan industry Kariangau […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *