Sosok Ryan Adriandhy di Balik Kesuksesan Film “Jumbo”

Film animasi berjudul “Jumbo” yang menarik perhatian perfilman tanah air. Instagram_adriandhy

NewsBalikpapan – Ryan Adriandhy Halim bisa dibilang paket lengkap: lucu, kreatif, dan visioner. Nggak cuma jago ngelawak, Ryan sukses menapaki dunia ilustrasi, akting, sampai animasi. Namanya pertama kali mencuat usai jadi juara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) musim pertama tahun 2011. Sejak momen itu, langkah kariernya makin mencuri perhatian dengan cara yang out of the box.

Saat dunia kreatif diramaikan oleh karya-karya berbasis AI, Ryan hadir dengan karya buatan manusia yang tulus dan penuh jiwa. Lewat film animasi berjudul JUMBO, yang digarap bareng lebih dari 420 kreator dari seluruh Indonesia, Ryan nunjukkin bahwa film animasi lokal masih punya taring dan masa depan yang cerah!

Gak cuma karyanya yang keren, perjalanan hidup Ryan juga inspiratif banget. Mulai dari panggung stand up comedy, layar kaca, layar lebar, sampai akhirnya jadi sutradara film animasi — ini dia tapak tilas kisahnya!

Tahun 2011, Ryan jadi juara Stand Up Comedy Indonesia musim pertama sekaligus peserta termuda! Bareng Ernest Prakasa, Pandji Pragiwaksono, Isman HS, dan Raditya Dika, Ryan ikut mendirikan komunitas legendaris: Stand Up Indo.

Masih di tahun yang sama, Ryan juga nyemplung ke dunia ilustrasi dan jadi freelance illustrator! Multitalenta abis. Tahun 2012, ia punya program battle stand up comedy sendiri, A La Ryan, yang menghadirkan banyak figur publik seru.

Ryan juga pernah jadi host Stand Up Comedy Indonesia season 2 barengan Pandji Pragiwaksono. Nggak berhenti di situ, ia bikin pertunjukan spesial bertajuk From Tiny to Funny dan Little Men, Big Problems (2012) serta tur Take a Closer Look (2013).

Ryan debut sebagai aktor di serial mokumenter Malam Minggu Miko bareng Raditya Dika, memerankan karakter Rianto Martino, sahabat Miko yang absurd tapi ikonik.

Serial ini diangkat ke layar lebar lewat film Cinta Dalam Kardus (2013), dan Ryan tetap jadi Rianto yang bikin ngakak. Tahun 2014, Ryan balik lagi ke karakter itu di film Malam Minggu Miko Movie.

Ia juga adu akting bareng Yuki Kimoto, mantan member SDN48, dalam serial Kokoro No Tomo Pop! yang tayang di Metro TV. Tahun 2015, Ryan terbang ke Amerika Serikat berkat beasiswa Fullbright, kuliah di Rochester Institute of Technology, jurusan Film and Animation.

Sempat daftar magang di Disney dan Pixar, Ryan ditolak enam kali! Tapi dia nggak nyerah — mental pejuang banget. Usaha kerasnya berbuah manis, film tugas akhirnya, Prognosis (2020), malah berhasil meraih Piala Citra sebagai Film Animasi Pendek Terbaik di FFI.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *