Ramadan, Pasokan Gas Tambah di Kalimantan

NewsBalikpapan –

PT Pertamina Marketing (Region VI) Balikpapan memastikan pasokan gas LPG 3 kilogram dalam pemenuhan masyarakat Kalimantan. Pasokan gas subsidi selama bulan Ramadan akan ditambah 6 persen dari kebutuhan normal masyarakat setempat.

“Selama bulan Ramadan ini memang ada kebijakan penambahan pasokan dari kebutuhan normal,” kata Manager Manager Region Communication Relation dan CSR Kalimantan, Heppy Wulansari, Senin (6/5/2019).

Heppy mengatakan, Pertamina mengacu realisasi peningkatan konsumsi gas tahun 2018 lalu sebesar 1.890 metrik ton. Konsumsi rata rata masyarakat Kalimantan sebesar 31.320 metrik ton per bulannya.

“Konsumsi gas rata per bulan sepanjang bulan Januari hingga April lalu. Bulan Mei pasokannya 33.210 metrik ton,” ungkapnya.

Peningkatan distribusi gas ini, menurut Heppy mencukupi bagi kebutuhan warga Kalimantan. Meskipun demikian, Pertamina sudah mempersiapkan pasokan tambahan sesuai peruntukan dan kebutuhan.

“Jika dalam pelaksanaannya masih diperlukan adanya tambahan tentu akan kami penuhi jika memang sesuai dengan peruntukannya,” paparnya.

Penambahan pasokan gas bertahap lewat 230 agen dan 8.061 pangkalan resmi Pertamina di Kalimantan. Peningkatan konsumsi gas per provinsi bervariasi antara 3 hingga 9 persen selama bulan Ramadan.

“Sesuai dengan data historis tahun sebelumnya,” ungkap Heppy.

Heppy mencontohkan kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat 6 persen dari kebutuhan normal sebesar 8.910 metrik ton. Sehingga masyarakat Kaltim akhirnya memperoleh pasokan sebesar 9.423 metrik ton.

Sedangkan masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) peningkatan konsumsinya hanya 3 persen dari asumsi kebutuhan normal sebesar 7.587 metrik ton. Pemenuhan konsumsi gasnya pun hanya 8.046 metrik ton.

Demikian pula pula konsumsi warga Kalimantan Tengah (Kalteng) hanya sebesar 5 persen dari kebutuhan normal 3.807 metrik ton. Konsumsinya selama bulan Ramadan ditetapkan sebesar 4.023 metrik ton.

Lonjakan konsumsi gas di bulan Ramadan hanya terjadi di Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Barat (Kalbar) sebesar 9 persen dimana masing masing menjadi 972 metrik ton dan 11.016 metrik ton. Normalnya, konsumsi dua provinsi ini sebesar 891 metrik ton (Kaltara) dan 10.125 metrik ton (Kalbar).

Heppy menghimbau, masyarakat membeli gas di pangkalan resmi Pertamina. Pangkalan resmi Pertamina dapat dikenali adanya plang nama atau spanduknya.

“Agar mendapatkan harga sesuai HET. Selain itu masyarakat juga dapat membeli di SPBU dan outlet Indomaret yang menyediakan produk LPG,” ujarnya.

Selain itu, Pertamina pun meningkatkan pasokan gas non subsidi sebesar 4 persen dari kebutuhan normal 7.574 metrik ton. Pertamina memang punya beberapa produk non subsidi seperti Bright Gas 5.5 kg, Bright Gas 12 Kg, dan LPG 12 kg.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *