Berdasarkan data tahun sebelumnya, lonjakan arus penumpang tersebut kata Husin, akan terlihat menjelang H-2 atau besok. Hanya saja lonjakan penumpang itu tidak sebesar saat hari raya Indul Fitri.
“Karena memang waktu liburnya juga tidak panjang. Jadi memang lonjakannnya tidak sama saat lebaran,” imbuhnya.
Terpisah District Manager Sriwijaya Air Balikpapan I Gusti Ngurah Ramajaya mengungkapkan, Natal kali kenaikkan jumlah penumpang sekitar 25% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan waktu libur yang tidak panjang.
“Libur Natalnya jatuh pada hari Minggu, jadi memang jumlah penumpang juga tidak akan ada lonjakan yang tinggi, kecuali mungkin kalau Natal jatuh pada hari Jumat,” ucap Gusti.
Karena waktu libur yang sempit itu kata Gusti, karyawan enggan untuk melakukan penerbangan. “Biasanya penumpang rata-rata memanfaatkan waktu libur tersebut untuk mengambil penerbangan malam sehingga pada hari H sudah berada di tempat tujuan,” imbuhnya.
Senada Kepala Cabang PT Garuda Indonesia Balikpapan Setya Budi juga memprediksi jumlah penumpang Natal tahun ini pun tidak besar. Bahkan kata Budi pihaknya akan mengurangi untuk mengurangi frekuensi penerbangan.
“Memang tidak akan besar pengaruhnya, bahkan kita akan mengurangi penerbangan setelah Natal,” tandasnya.