PT Kideco Jaya Agung mengaku setidaknya menelan kerugian hingga 87 juta US dolar atau sekitar Rp 1,1 triliun menyusul penutupan arus jalur distribusi pengapalan batu baranya. Bareskrim selama sebulan menutup jalur distribusi batu bara ini menyusul persengketaan lahan dengan PT Indo Karya Gema Sakti (IKGS) di Kilometer 22 – 29 Desa Semarangau Rantau Bintungan Legai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur.
“Kerugian besar sekali bagi kami dalam penutupan ini,” kata Manager Umum External dan Internal Kideco, Siswoko di Balikpapan, Minggu (12/7).
Siswoko mengatakan penutupan jalur distribusi ini membuat anjloknya produksi batu bara jadi 1,5 juta metric ton dari target 3 juta metric ton per bulannya. Dengan analogi harga batu bara saat ini sebesar 58 US dolar per ton, dia memperkirakan Kideco melepas kesempatan pemasukan penjualan batu bara sebesar Rp 1,1 triliun saat nilai kurs rupiah atas US dolar dikisaran Rp 13 ribu.
Kerugian Kideco belum termasuk pemenuhan kewajiban bea produksi, distribusi dan pengapalan harus ditanggung. Permasalahan ini akhirnya berdampak langsung terhadap besaran royalty perusahaan yang harus disetorkan pada negara.
“Otomatis kontribusi kami juga akan berkurang nantinya,” paparnya.
Kideco masih bisa bernafas lega saat polisi membuka kembali jalur distribusi tambang batu bara sejak tanggal 20 Juni lalu. Secara resmi, polisi menutup jalur tersebut selama sebulan sejak 19 Mei hingga 20 Juni lalu.
“Kebijakan pemerintah agar jalurnya dibuka kembali hingga proses hukumnya selesai,” ujar Siswoko.
Siswoko mengaku perusahaanya hanya terseret konflik internal dalam PT Indo Karya Gema Sakti. Salah satu pihak berkonflik tidak mengakui kesepakatan kerjasama sudah terjadi antara Kideco dengan perusahaan perkebunan sawit ini.
“Kami sudah bersepakat dengan perusahaan ini, namun salah satu pihak didalamnya tidak mengakui kerjasama ini,” ungkapnya.
Polisi masih meneruskan penyidikan kasus dengan memeriksa pihak pihak terkait kasusnya. Perwakilan Kideco sempat diperiksa sebagai saksi atas laporan dilayangkan PT Indo Karya Gema Sakti.