NewsBalikpapan –
Pemerintah diminta menurunkan harga BBM jenis solar menghadapi pandemi virus covid 19. Penurunan tarif untuk mendongkrak kinerja sektor industri, transportasi, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Solar merupakan kebutuhan dasar bagi industri, transportasi, dan UMKM,” kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur Bambang Haryo Soekartono, Jumat (1/5/2020).
Bambang mengatakan, harga minyak mentah dunia sudah anjlok dalam beberapa bulan terakhir. Minyak mentah jenis Brent menyentuh $ 20 Amerika per barel dan jenis West Texas Intermediate (WTI) sebesar $ 12 Amerika per barel.
Harga normal minyak mentah kisaran $ 65 Amerika per barel.
Namun penurunan minyak mentah tidak berdampak penyesuaian tarif BBM di Indonesia.
Pemerintah mematok harga solar jenis Dexlite dan Bio Solar kisaran Rp 9.400 hingga Rp 9.500 per liter. Harganya jauh lebih mahal dibanding negeri jiran Malaysia seharga RM 1,43 atau Rp 5.028 per liter.
Beberapa negara lain bahkan menetapkan harga solar dibawah Rp 2 ribu per liter.
“Penyesuaian tarif membantu dunia usaha bertahan hidup, sehingga bisa mencegah PHK massal dan menggerakkan kembali ekonomi yang lumpuh,” ujar Bambang.
Padahal pelaku usaha sangat terpukul kondisi pelemahan ekonomi imbas virus covid 19. Menurut Bambang, daya beli masyarakat melorot drastis dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan seluruh Indonesia.
Bambang menyatakan, sektor industri transportasi paling terdampak harga solar mahal. Sehingga sektor ini yang pertama mengalami kehancuran.