BPSKL Kalimantan Resmikan Rumah Kompos di Wana Wisata Meranti Balikpapan

Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Kalimantan meresmikan pemanfaatan rumah kompos di Wana Wisata Meranti Balikpapan. Foto BCA

NewsBalikpapan – Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Kalimantan meresmikan pemanfaatan rumah kompos di Wana Wisata Meranti, yang terletak di Hutan Lindung Sungai Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Jumat (30/8/2024). Fasilitas ini dibangun melalui dukungan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp167 juta untuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Wana Wisata Meranti.

Kepala Seksi 3 BPSKL Kalimantan, Marditya Bayu Hardianto, mengungkapkan harapannya agar KUPS Wana Wisata Meranti dapat mandiri dan menjadi contoh bagi kelompok lain di Kalimantan. “Pemanfaatan rumah kompos ini diharapkan dapat mendukung kemandirian Wana Wisata Meranti, khususnya sebagai pemegang izin pengelolaan hutan di Kalimantan,” ujar Bayu.

Rumah kompos ini, lanjutnya, akan menjadi sarana pelatihan bagi anggota kelompok dalam mengolah sampah menjadi kompos bernilai ekonomis, sehingga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) mereka. BCA juga memberikan pelatihan teknis terkait proses pembuatan kompos, dengan harapan anggota Wana Wisata Meranti bisa menguasai teknik pengolahan sampah organik secara profesional.
Selain mengelola rumah kompos, KUPS Wana Wisata Meranti juga mengembangkan fasilitas wisata lain, seperti losmen dan gazebo. Bayu menjelaskan, dengan dukungan dari BCA, pihaknya juga mempromosikan potensi wisata di kawasan tersebut.

“Kami ingin bukan hanya mengelola sampah, tapi juga mengembangkan fasilitas wisata di sini. Dukungan dari BCA memberi kami kesempatan untuk mempromosikan area ini lebih luas,” tuturnya.

Bayu juga memuji perkembangan Wana Wisata Meranti yang telah mencapai status gold, sebuah pencapaian yang menunjukkan bahwa kelompok ini siap bermitra dengan berbagai pihak untuk mendukung pelestarian lingkungan di Hutan Lindung Sungai Manggar. Saat ini, terdapat 173 izin pengelolaan kawasan hutan di Kalimantan, dengan luas total 260 ribu hektare. Namun, setiap kelompok hanya mengelola sekitar 10 persen dari total area yang mereka izinkan.

Kepala Cabang BCA Balikpapan, Jedida Lauw, menegaskan komitmen perusahaannya terhadap pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah yang efektif. Menurutnya, pengolahan sampah menjadi kompos adalah salah satu cara untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

“BCA mendukung pembangunan rumah kompos ini serta memberikan pelatihan bagi anggota KUPS Wana Wisata Meranti untuk memaksimalkan potensi pengolahan sampah menjadi kompos,” ungkap Jedida.

Melalui program ini, BCA berharap masyarakat di kawasan Meranti dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan sektor pariwisata lokal. Rumah kompos ini juga menjadi bagian dari lanjutan program penanaman 1.500 bibit pohon dalam kegiatan ‘Walk For Tree’ pada Juli 2022.

Ketua KUPS Wana Wisata Meranti, Sukardi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengelola kawasan ini selama 20 tahun. Dari total luas Hutan Lindung Sungai Manggar yang mencapai 20 hektare, mereka hanya memanfaatkan sekitar 10 persen atau 2 hektare.

“Sebagian lahan telah dimodifikasi menjadi gazebo, aula, pujasera, dan pasar jajanan untuk masyarakat. Dalam setiap pengembangan, kami selalu mengedepankan konsep lingkungan berkelanjutan,” kata Sukardi.

Dalam pengelolaannya, Wana Wisata Meranti juga menerima alokasi anggaran sebesar Rp2 miliar dari BPSKL Kalimantan dan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan swasta, seperti BCA, PLN, dan Bank Indonesia, untuk mendukung kawasan ekonomi berbasis lingkungan.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *