NewsBalikpapan –
Setidaknya puluhan orang tua murid mendatangi kantor pemerintah daerah Balikpapan Kalimantan Timur. Mereka ingin melobi wali kota dan anggota dewan agar anak anaknya bisa diterima di sekolah negeri Balikpapan.
“Ini tugasnya Dinas Pendidikan Balikpapan, seluruh siswa sekolah harus memperoleh kesempatan dalam bersekolah,” kata Ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong, Rabu (2/7).
Burhan menegaskan para warga Balikpapan memperoleh hak yang sama dalam proses belajar mengajar di seluruh jenjang pendidikan. Dia menegaskan tidak bisa membantu para orang tua murid agar anaknya diterima di sekolah negeri Balikpapan.
“Tidak ada titipan. Ini bentuk perjuangan kami kepada masyarakat. Haram hukumnya bagi anak-anak Balikpapan tidak bersekolah apalagi mereka dari keluarga miskin,” paparnya.
Pada orang tua murid, Burhan mempersilakan mereka agar juga meminta penjelasan langsung dari Wali Kota Balikpapan. Pasalnya sudah kesekian kalinya para orang tua murid ini meminta DPRD Balikpapan membantu mereka dalam penerimaan siswa baru.
“Pak wali kota, saya serahkan orangtua murid untuk datang ke kantor walikota,” tuturnya.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy mengatakan hak setiap warga masyarakat untuk memperoleh pendidikan layak. Namun demikian, para siswa ini juga harus menjalani prosedur sistim penerimaan siswa baru ditentukan Balikpapan.
“Tapi tidak bisa mereka datang minta ditaruh di SMP 1, SMA 1 Balikpapan (sekolah favorit). Seluruh Indonesia dalam penerimaan siswa baru pakai aturan. Tidak bisa main titip-titipan,” ujarnya.
Rizal menyatakan pihaknya telah berupaya agar seluruh siswa punya kesempatan memperoleh pendidikan di sekolah Balikpapan. Salah satunya dengan membiayai siswa miskin Balikpapan yang secara prestasi hanya diterima di sekolah sekolah swasta.
“Swasta kita bayarkan terutama yang keluarga miskin,” katanya.
Para orang tua murid bersama siswa akhirnya membuntuti wali kota yang berjalan memasuki ruang kantor pemerintahan daerah. Demikian pula diantaranya yang memadati Kantor DPRD Balikpapan.
1 Comment
[…] Fatimah mengatakan ada konflik internal pengurus Yayasan Al Wushto yang berdampak negative terhadap kelangsungan belajar mengajar siswa. Pengurus baru terbentuk secara sepihak menggembok tempat belajar mengajar serta mengusir seluruh tenaga pengajar TK/TPA Al Wushto Balikpapan. […]