Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur memandang perlunya sosialisasi penggunaan kondom di sekolah sekolah setempat. Penggunaan kondom dimaksutkan sebagai langkah penanggulangan penyebaran HIV AIDS di lingkungan pelajar Balikpapan.
“Tapi kalau kami secara kesehatan buat pelindung, paling murah dan mudah dan gampang menggunakannyta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Dyah Muryani, Senin (2/12).
Dyah mengatakan penyebaran HIV AIDS sudah mengkhawatirkan di lingkungan masyarakat Balikpapan. Sebanyak 700 orang positif terinfeksi virus HIV, menurutnya sebagian diantaranya adalah kalangan pelajar Balikpapan.
Namun demikian, Dyah menyatakan pemda Balikpapan masih dalam tahap pendekatan soal perlunya kondom dalam membendung penyebaran HIV. Sosialisasi ini diperuntukan bagi sekolah, orang tua, komisi sekolah termasuk ulama Balikpapan.
“Kampanye kondom ke sekolah-sekolah belum dilakukan,” paparnya. “Masyarakat sendiri ingin agar kondom jangan lantas diartikan melegalkan praktek hubungan bebas,” imbuhnya.
Saat ini, Pemkot Balikpapan memfokuskan konseling pasien penderita HIV AIDS di masing masing kegiatan medis setempat. Langkah tersebut, juga bagian dari upaya untuk memutuskan rantai penyebaran HIV AIDS Balikpapan.
“Kalau angka yang riil kan sekitar 700-an, tapi kan masih banyak juga mereka yang tidak tahu kalau dirinya sudah tertular,” imbuhnya.
Sehubungan itu, Dyah menghimbau masyarakat Balikpapan pro aktif memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kaitan HIV AIDS. Pasien penderita juga diminta melaporkan kesehatannya pada konseling HIV AIDS DKK Balikpapan.
“Dokter itu mempunya kewenangan untuk memeriksa, semisalnya dia mau dioperasi ataupun atau mau donor darah, itu baru ketahuan,” ucapnya.
Soal biaya masyarakat tidak perlu khawatir, karena ditanggung penuh Pemkot Balikpapan.