PT Garuda Indonesia Tbk menggandeng lima daerah Kalimantan guna mempromosikan sector wisata Borneo. Lima daerah tersebut yaitu Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Kutai Kartanegara dan Waringin Barat menjadi gambaran wisata Kalimantan yang terkenal akan potensi alam hutan tropis.
“Kita sudah bersepakat dengan lima kota ini dalam mempromosikan sector pariwisata,” kata Wakil Presiden Regional 4 Garuda Indonesia, Rosyina Manaf dalam workshop bertajuk The Paradise of Borneo di Balikpapan, Senin (12/1/2014).
Rosyina mengatakan Kalimantan menyimpan potensi wisata alam dan budaya yang sulit ditandingi negara negara lain. Garuda Indonesia sudah memetakan setidaknya 44 titik lokasi wisata yang bisa dijual pada para wisatawan domestic maupun internasional.
“Hutan tropis, pasar terapung, satwa Kalimantan hingga suku Dayak,” paparnya.
Eksplore The Beauty of Indonesia, Rosyina mengajak para kepala daerah di Kalimantan agar berbenah diri menyambut kedatangan para wisatawan ini. Garuda Indonesia dan masing masing daerah secara berkelanjutkan mempromosikan wisata Kalimantan pada para agen wisata nasional dan internasional.
“Kita sudah siapkan road show di Makassar, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Melbourne dan Amsterdam. Termasuk pula penayangan video iklan wisata Kalimantan di pesawat garuda,” ujarnya.
Rosyina optimis sistim kerjasama ini mampu mendongkrak hingga tiga kali lipat potensi wisata di Kalimantan. Dia mengacu sistim kerjasama serupa yang sukses mendongkrak wisatawan di Papua, Maluku dan Sulawesi menjadi 9 juta orang pada 2014 lalu.
“Kami targetkan bisa naik hingga 3 kali lipat di Kalimantan,” tuturnya.
Manager Umum Garuda Indonesia Cabang Balikpapan, Joseph A Saul pihaknya menguasai 30 persen market share penerbangan sebanyak 560 ribu penerbangan. Total jumlah ini merupakan mereka yang keluar masuk Kalimantan mempergunakan jasa penerbangan Garuda.
“Sehingga diperkirakan potensi penerbangan keluar masuk Kalimantan sebanyak 1,5 juta orang per tahunnya,” ungkapnya.
Total penumpang itu, menurut Joseph didominasi para pekerja segala jenis industry di Kalimantan. Hanya sedikit diantaranya yang mengunjungi Kalimantan untuk berwisata alam dan budaya setempat.
“Potensi yang bisa digarap sangat besar menggarap wisata Kalimantan,” katanya.