Balikpapan –
PT Garuda Indonesia akan melakukan penggantian sistim layanan penumpang dengan penerapan the altea passenger service system (PSS) yang dikembangkan Amadeus. Sistim baru ini menggantikan sistim reservasi lama yaitu automatic reservation Garuda Indonesia (ARGA) yang dipergunakan sejak 1987 silam.
“Sistim reservasi kami akan berubah akhir Juni nanti,” kata Kepala Kantor Garuda Indonesia Cabang Balikpapan, Setya Budi, Selasa (25/6).
Budhi mengatakan maskapai penerbangan ini memang membutuhkan sistim yang mampu memberikan layanan maksimal pada pelanggannya. Garuda dan Citylink nantinya akan mengoperasikan 194 armada pesawat dengan total 45,4 juta penumpang.
“Frekwensinya akan meningkat jadi 1.100 penerbangan dari sebelumnya 400 penerbangan per hari. Untuk Kaltim saja akan dibuka penerbangan baru rute Banjarmasin, Berau, Tarakan, Menado hingga Palangkaraya,” ungkapnya.
Selain itu, Budhi mengungkapkan rencana Garuda Indonesia bergabung aliansi global penerbangan dunia, SkyTeam. Aliansi ini beranggotakan maskapai top dunia seperti KLM, Air France, TAROM, Air Europa, Czech Airlines, MEA dan 160 maskapai lainnya.
“Sistim reservasi harus setara dalam maskapai maskapi ini sehingga kami kemudian memakai sistim the altea PSS,” tuturnya.
Sehubungan pengoperasian sistim ini, Budhi mengumumkan sistim reservasi Garuda Indonesia akan mati selama 14 jam pada tanggal 29 Juni pukul 21.00 WIB hingga 30 Juni pukul 11.00 WIB. Saat itu, katanya sistim ARGA akan bermigrasi ke sistim baru the altea PSS.
“Sistim reservasi akan mati, namun operasional pesawat akan berjalan seperti biasa,” paparnya.
Pada saat itu, penumpang Garuda Indonesia diminta membawa e tiket pesawat yang sudah dicetak saat melakukan boarding di bandar udara. Sementara petugas Garuda Indonesia tidak melayani cetak e tiket pesawat.
“Karena semua sistim akan mati sehingga tidak bisa cetak tiket pesawat di bandara,” katanya.
