NewsBalikpapan –
Mayoritas masyarakat di kelurahan Balikpapan Kalimantan Timur belum punya jamban sehat. Terdapat 20 kelurahan Balikpapan dimana sebagian warganya buang hajat sembarangan.
“Mereka mayoritas merupakan kelompok warga di wilayah pesisir atau atas air,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti, Selasa (7/1/2020).
Kota Balikpapan berpenduduk sekitar 600 ribu jiwa tersebar di 34 kelurahan. Pendataan terbaru menunjukan hanya 14 kelurahan setempat yang memiliki jamban sehat.
“14 kelurahan yang sudah prilaku hidup sehat dan memiliki jamban sehat,” ujarnya.
Sedangkan sisanya sebanyak 20 kelurahan, menurut Juliarti merupakan kelompok warga berprofesi nelayan. Kelompok masyarakat ini memilih bertempat tinggal sepanjang pantai Balikpapan.
“Kami kesulitan membantu pembuatan jamban sehat di kawasan pantai,” papar Juliarti.
Juliarti mencontohkan sejumlah perkampungan atas air nelayan yang tidak memiliki sistem sanitasi memadai. Ia pun mencontohkan perkampungan nelayan di Kelurahan Margomulyo, Baru Ulu maupun Klandasan Ilir dimana warganya membuang hajat sembarangan.
“Karena secara geografis kita kesulitan, seperti masyarakat pesisir itu kita agak sulit harus memakai tekhnologi,” ujarnya.
Meskipun demikian, Juliarti mengaku tetap berupaya mensosialisasikan pemanfaatan jamban sehat masyarakat. Pemkot Balikpapan menggandeng pelbagai pihak berkepentingan; kementerian, Kodam Mulawarman, hingga perusahaan di Balikpapan.
“Secara bertahap kita mencoba memenuhi ini. Semua kelurahan harus bebas dari prilaku buang air bersih sembarangan,” ujarnya.