Hari Ini, Tol Pertama Kalimantan Dibuka Gratis

NewsBalikpapan –

Jalan tol  pertama Pulau Kalimantan terbuka bagi masyarakat umum mulai hari ini. Jalan tol rute Samboja – Palaran sepanjang 68 kilometer ini terbuka gratis.

 “Periode awal ini masih gratis untuk umum,” kata Direktur Operasional PT Jasa Marga Tollroad Operator Yoga Tri Anggoro, Kamis (19/12/2019).

Jasa Marga masih mensosialisasikan penggunaan jalan tol. Masyarakat diminta menyiapkan kartu uang elektronik pembayaran jalan tol.

“Pengguna jalan tol masih typing in dan typing out tanpa dibebankan tarif. Ini menjadi bentuk sosialisasi pengguna jalan tol,” ungkap Yoga.

Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan jalan tol berbarengan proyek lain di Kaltim. Selama itu pula, Jasa Marga memastikan kelayakan prasarana jalan tol Seksi II, III, dan IV.

Di sisi lain, Jasa Marga sudah menggandeng layanan perbankan penyedia kartu tol elektronik. Bank Indonesia menunjuk lima perbankan; BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BCA.

Direktur Keuangan dan administrasi PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda (JBS) Andik Supriatno menambahkan, kartu elektronik memudahkan warga memanfaatkan jalan tol. Nantinya warga pun diperkirakan hanya dibebani tarif Rp 1.000 per kilometer.

Sehingga rute Samboja – Palaran hanya dikenakan tarif Rp 70 ribu.

 “Tarif resmi menunggu keputusan dari pusat,” paparnya.

Jasa Marga dipercaya mengelola jalan tol Balikpapan – Samarinda. Perusahaan negara ini berpengalaman membangun jalan tol sekaligus pengoperasian.

“Kami yang mengoperasikan jalan tol Balikpapan – Samarinda,” ungkap Direktur PT Jasa Marga Jalan Tol Balikpapan Samarinda STH Saragih.

Selama bertahun tahun, Jasa Marga berpengalaman membangun jalan tol di Indonesia. Kajian jalan tol dianggap layak saat penggunanya mencapai 20 ribu kendaraan per hari.

“Investasi jangka panjang 20 tahun kedepan,” ungkap Saragih.

Sedangkan arus pengguna jalan tol Balikpapan – Samarinda diprediksi mencapai 10 ribu kendaraan per hari. Sehingga investor harus berkolaborasi dengan pemerintah dalam mewujudkannya.

“Kami mengharapkan terjadi land development untuk menumbuhkan pengguna jalan tol,” tutur Saragih.

Sementara ini, pemerintah hanya meresmikan sebagian jalan tol; Seksi II, III, da IV menjadi bagian Jasa Marga. Sisanya, jalan tol Seksi I dan V bagian Pemprov Kaltim dan Pusat masih dalam penyelesaian.

Dua rute jalan tol tersisa menghubungkan Balikpapan, Kilometer 13, dan Samboja sepanjang 31 kilometer.

Jalan tol Seksi V ditangani konsorsium Beijing Urban Construction Grup dan PT Wijaya Karya (Wika). Sudah empat tahun lamanya mereka mengerjakan rute Balikpapan – Kilometer 13 menggunakan dana pinjaman Tiongkok sebesar Rp 848 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat kecewa berat usai meninjau pengerjaannya, awal bulan lalu. Ia menyebut pembangunan 11 kilometer jalan tol ini lebih lama dibandingkan 60 kilometer jalan tol lainnya.

Sepanjang tinjauan lapangan, infrastruktur jalan beton masih selang seling dengan tanah liat berpasir. Bahkan, beberapa badan jalan terputus memaksa pengendara kendaraan menempuh jalan memutar.

Selama 20 menit perjalanan setidaknya ada enam titik jadi kendala jalan tol Seksi V.

Kondisi sama pun terjadi selama menempuh jalan tol Seksi I. Jalan tol ini menghubungkan rute Kilometer 13 Balikpapan – Samboja Kutai Kartanegara (Kukar).

Jalan sepanjang 22 kilometer ini menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltim.

Basuki menyatakan, kedua seksi jalan tol ini mengalami masalah sama; kesalahan teknik desain dan proses pembebasan lahan. Kontraktor enggan menggarap area yang belum jelas kepemilikannya.

Sehubungan itu, Kementerian PUPR berjanji membantu percepatan penyelesaian pembangunan jalan tol Seksi I dan V. Mereka segera mendesain ulang teknis jalan agar mampu dilaksanakan kontraktor.

“Tim ahli kami akan mendesain ulang beberapa masalah sehingga nanti dilaksanakan kontraktor,” tutur Basuki.

Di sisi lain, Basuki pun menuntut kontraktor melakukan percepatan pembangunan jalan tol sesuai desain baru. Ia mengultimatum kontraktor menyelesaikan pembangunan jangka waktu empat bulan kedepan.

 “Kalau tidak mampu, out saja, digantikan yang lain,” katanya kepada perwakilan Beijing Urban Construction Group Wang Weimin.

Agar prosesnya lancar, pemerintah sudah menyiapkan dana tambahan proyek jalan tol Seksi V. Seperti diketahui, proyek  jalan tol Seksi V memperoleh pinjaman Tiongkok sebesar Rp 848 miliar.

Kalau pun dana itu kurang masih bisa ditambal mempergunakan kas negara.

“Loan dari Tiongkok masih tersisa Rp 56 miliar untuk menyelesaikan kekurangan. Kalau kurang bisa mempergunakan APBN, tapi jangan terlalu besar agar tidak membebani tarif tol nantinya,” tegas Basuki.

Jalan tol Seksi I dan V ditargetkan tuntas pertengahan 2020 mendatang. Peresmiannya memperlancar arus transportasi darat menghubungkan Balikpapan – Samarinda.

 “Bisa diresmikan sebelum lebaran 2020 nanti,” ungkap Basuki.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *