NewsBalikpapan –
Pintu jalan tol Seksi V rute Sepinggan – kilometer 13 Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) tertutup rapat. Palang beton membatasi akses pintu masuk jalan bebas hambatan Balikpapan – Samarinda sepanjang 99,02 kilometer.
Ini merupakan jalan tol konsorsium Beijing Urban Construction Grup dan PT Wijaya Karya (Wika). Empat tahun waktu dihabiskan membangun 11 kilometer jalan tol menggunakan pinjaman dana Tiongkok.
Namun proyek senilai Rp 848 miliar ini pun tidak kunjung tuntas.
“Mosok mengerjakan jalan 11 kilometer lebih lama dibanding jalan 60 kilometer,” seloroh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat meninjau jalan tol Seksi V di Balikpapan, Jumat (6/12/2019).
Pengerjaan jalan tol ini memang tidak mulus. Sepanjang perjalanan masih selang seling antara jalan beton dan tanah liat berpasir.
Beberapa kali badan jalan terputus memaksa pengendara menempuh jalan memutar. Selama 20 menit perjalanan setidaknya ada enam titik jadi kendala jalan tol Seksi V.
Setali tiga uang – kondisi sama pun dialami jalan tol Seksi I. Jalan baru rute kilometer 13 Balikpapan – Samboja Kutai Kartanegara (Kukar) sepanjang 22 kilometer.
Hanya bedanya, Pemprov Kaltim bertanggung jawab pengerjaan Seksi I.
Kedua seksi jalan ini mengalami masalah sama; kesalahan teknik desain hingga berlarutnya proses pembebasan lahan. Kontraktor Tiongkok enggan menggarap area yang belum jelas kepemilikannya.
Kementerian PUPR akhirnya berjanji mendesain ulang kawasan yang labil. Prosesnya bersamaan kepastian pembebasan lahan warga.
“Tim ahli kami akan mendesain ulang beberapa masalah sehingga nanti dilaksanakan kontraktor,” tutur Basuki.
Di sisi lain, Basuki pun menuntut kontraktor melakukan percepatan pembangunan jalan tol sesuai desain baru. Ia mengultimatum kontraktor menyelesaikan pembangunan jangka waktu empat bulan kedepan.
“Kalau tidak mampu, out saja, digantikan yang lain,” katanya kepada perwakilan Beijing Urban Construction Group Wang Weimin.
Agar prosesnya lancar, pemerintah sudah menyiapkan dana tambahan proyek jalan tol Seksi V. Seperti diketahui, proyek jalan tol Seksi V memperoleh pinjaman Tiongkok sebesar Rp 848 miliar.
Kalau pun dana itu kurang masih bisa ditambal mempergunakan kas negara.
“Loan dari Tiongkok masih tersisa Rp 56 miliar untuk menyelesaikan kekurangan. Kalau kurang bisa mempergunakan APBN, tapi jangan terlalu besar agar tidak membebani tarif tol nantinya,” tegas Basuki.
“Kami masih komitmen tarifnya dibawah Rp 1.000 per kilometer,” imbuhnya.
Sehubungan itu, pemerintah hanya meluncurkan sebagian jalan tol Balikpapan – Samarinda. Tiga ruas jalan tol sepanjang 66 kilometer; Seksi II, III, dan IV.
Jalan tol ini seluruhnya dibangun PT Jasa Marga, rute Samboja – Muara Jawa, Muara Jawa – Palaran, dan Palaran – Jembatan Mahkota II.
“Presiden Joko Widodo nanti meresmikan jalan tol sebelum perayaan Natal tahun ini,” ungkap Basuki.