Sebanyak 1.300 buruh PT Kertas Nusantara masih menunggu pembayaran tunjangan hari raya (THR) yang sudah berlalu. Perusahaan yang sebagian dimiliki Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto di Berau Kalimantan Timur sudah bertahun tahun tidak mampu memenuhi kewajibannya pada karyawannya.
“Hingga sekarang kami belum menerima THR,” kata Sekretaris Serikat Pekerja PT Kertas Nusantara Syaifullah Tanjung, Selasa (21/7).
Syaiful mengatakan perusahaannya semestinya sudah melunasi pembayaran THR sepekan sebelum perayaan hari raya Idul Fitri. Namun faktanya hingga kini PT Kertas hingga kini tidak kunjung membayar hak hak karyawannya ini.
Syaiful mengakui perusahaan ini memang sudah bermasalah sejak 2013 silam dimana PT Kertas menunda pembayaran kewajibannya. Perusahaan ini berdalih kondisi keuangannya belum sehat untuk memenuhi hak hak para buruhnya.
Aksi demo sempat mereda kala pemilihan umum presiden 2014 silam dan Prabowo Subianto mencalonkan diri jadi salah satu kandidat berpasangan Hatta Rajasa. Menurut Syaiful ada kesepakatan antara buruh dan tim sukses Prabowo – Hatta dalam pemenangan suara di Kabupaten Berau.
Saat ini ribuan buruh PT Kertas masih kebingungan memenuhi kebutuhan hidupnya dan lebaran juga sudah berlalu. Syaiful juga akhirnya nekat mengirimkan pengaduan aspirasi buruh pada Presiden Joko Widodo.
“Kami mengharapkan Bapak Presiden Jokowi mau membantu kami,” ujarnya.
Syaiful mengatakan laporan ini jadi upaya terakhir para buruh setelah berbagai langkah sudah dilakukan termasuk diantaranya pertemuan dengan serikat pekerja, pemda dan HRD PT Kertas. Saat itu, perwakilan PT Kertas mengaku tidak punya uang guna memenuhi kewajibannya pada para buruh.
” Bupati telah mempertanyakan kapan perusahaan membayarkan THR karyawan, tapi dijawab dengan enteng oleh perwakilan perusahaan bahwa perusahaan tidak ada uang,” ungkapnya.