Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mencatat sebanyak 3.559 jiwa penderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) diderita masyarakat. Jumlah penderita ISPA melonjak dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya 2.400 jiwa warga Balikpapan.
“Lonjakan dibandingkan pekan sebelumnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Balerina JPP, Minggu (11/10).
Balerina mengatakan peningkatan penderita penyakit ISPA ini diduga disebabkan kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di Kaltim maupun Kalteng. Permasalahan kabut asap ini memang sudah menganggu sejak sebulan terakhir di wilayah Balikpapan.
Namun demikian, Balerina menilai lonjakan penderita penyakit ISPA ini tidak terlalu signifikan dibandingkan kota lainnya di Kaltim yang berdekatan langsung dengan lokasi kebakaran hutan. Pemkot Balikpapan juga belum menetapkan lonjakan penyakit ISPA ini sebagai kejadian luar biasa yang membutuhkan penanganan khusus.
“Kota Balikpapan, angka 1.000 kecil. Harus dua kali lipat peningkatan sebagai kondisi KLB,” tegasnya.
Langkah pencegahan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk meredam angka penderita ISPA kata Balerina adalah penyuluhan kepada masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Selain itu, keberadaan kabut asap di Balikpapan yang berkontribusi nyata terhadap ISPA akan diantisipasi dengan pembagian masker. Balerina mengatakan, mereka akan membagikan lebih dari 1.000 masker kepada warga Balikpapan yang beraktifitas di luar rumah.
“Kalau tidak perlu keluar rumah, khususnya anak-anak, lebih baik di rumah saja. Kalaupun terpaksa keluar rumah, pakai masker dan kacamata,” tuturnya.
Kabut asap kebakaran hutan di Balikpapan tidak separah kota lain di Kaltim, Kalsel dan Kalteng. Selama sebulan ini, asap terlihat di pagi hari serta tidak terlalu mengganggu pengguna jalan. Masyarakat Balikpapan masih beraktifitas seperti biasa dimana sebagian diantaranya menggunakan masker pelindung pernapasan.
Hanya penerbangan Bandara Sepinggan Balikpapan yang kerap membatalkan penerbangannya mengingat minimnya jarak pandang pilot pesawat. Tiga hari lalu, lima penerbangan tujuan Bandara Sepinggan Balikpapan terpaksa mendarat di Bandara Hasanuddin Makassar sembari menunggu membaiknya jarak pandang di Balikpapan.
Lima penerbangan yang gagal mendarat yakni Citylink, Garuda, Batik Air dan Sriwijaya yang berasal dari Jakarta dan Surabaya tujuan Balikpapan. Otoritas Bandara Sepinggan terpaksa mengalihkan pendaratan pesawat pesawat ini ke Bandara Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan.