Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak meresmikan pengoperasian terminal baru Bandara Sepinggan Balikpapan, Sabtu (22/3) hari ini. Kesempatan itu, Awang komplain soal nama usulan nama baru bandara yang ternyata diabaikan PT Angkasa Pura Balikpapan.
“Namanya ternyata masih Bandara Sepinggan Balikpapan,” katanya usai melakukan peninjauan di terminal Bandara Sepinggan.
Awang memang getol mengusulkan agar nama bandara tersebut diganti namanya menjadi Aji Sultan Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Nama tersebut adalah salah satu Sultan Kerajaan Kutai sebagai cikal bakal masyarakat Kalimantan Timur.
“Sebagai wujud penghargaan pada leluhur di Kaltim. Namanya dikombinasikan dengan Sepinggan agar bisa diterima semua pihak,” paparnya.
Penggunaan nama Bandara Aji Sultan Muhammad Sulaiman, menurut Awang sudah mendapatkan persetujuan Pemerintah Kota dan DPRD Balikpapan. Pemprov Kaltim gencar mensosialisasikan perubahan nama tersebut agar bisa diterima masyarakat Balikpapan.
PT Angkasa Pura Balikpapan terkesan enggan terlalu detail menanggapi soal permintaan pergantian nama Bandara Sepinggan. Kepala Security Bandara Sepinggan, Sugiono menyatakan tidak ada perintah langsung dari Kementerian Perhubungan soal pergantian nama sesuai permintaan daerah.
“Kami tahunya namanya Bandara Sepinggan, tidak ada yang lain,” ungkapnya.
Sehubungan itu, Sugiono mengaku hanya mempersiapkan prosesi peresmian bandara mempergunakan nama Sepinggan. Termasuk juga plang papan nama yang bertulisan ‘Selamat Datang Di Bandara Sepinggan Balikpapan’.
“Namun kalau ada perintah pergantian nama akan disesuaikan lagi,” tuturnya.
Pergantian nama bandara di Balikpapan sempat mendapatkan penolakan dari warga setempat. Ribuan warga Balikpapan beranggapan nama pemberian Awang Faroek Ishak tersebut tidak mencerminkan keinginan mayoritas warga setempat.