NewsBalikpapan –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melanjutkan pencarian terhadap 13 orang tertimbun reruntuhan rumah toko Cendrawasih Permai Samarinda, Selasa (3/6). Pencarian korban ini melibatkan 300 personil gabungan TNI/Polri, SARS, Tagana, PMI, SKPD, relawan dan Pemerintah Kota Samarinda.
“Masih terus dilanjutkan pencarian korban malam ini,” kata Humas BNPB Kalimantan Timur, Sutopo Purwo Nugroho.
Tim pencarian sudah mengerahkan berbagai peralatan berat guna membongkar bangunan 3 lantai yang masih dalam tahap pengerjaan ini. Petugas harus extra hati hati mengingat ada 13 korban yang diduga masih hidup tertimbun puing puing reruntuhan.
Para korban merupakan tenaga kerja borongan yang dikontrak dalam pembangunan Ruko Cendrawasih Permai ini. Mereka ini merupakan pekerja musiman yang mayoritas adalah pendatang asal Trenggalek, Kediri, Tulungagung dan Ponorogo.
Bencana ini sudah menelan 2 korban jiwa meninggal, 8 orang luka luka dan sebanyak 62 orang selamat. Sisanya sebanyak 13 orang terperangkat di dalam reruntuhan 15 Ruko yang runtuh bersamaan.
“Korban luka dan meninggal dibawa ke rumah sakit AW Syahranie,” paparnya.
Berdasarkan informasi, bangunan runtuh sesaat setelah pekerja beristirahat pukul 05.00 Wita. Sebelumnya, pekerja lembur melakukan pengecoran bangunan sejak pukul 02.00 hingga 05.00 Wita. Ada dugaan kesalahaan kontruksi pengecoran yang lemah sehingga berakibat runtuhan seluruh bangunan memperkerjakan 85 orang buruh ini.