Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur kini mewaspadai cuaca buruk yang terjadi Desember 2012 hingga Januari 2013. Karena Pemkot Balikpapan diminta untuk mewaspadai terjadinya bencana tanah longsong dan banjir yang bakal terjadi.
“Informasi dari BMG memang dua bulan ini terjadi cuaca yang ekstrim, makanya kita sudah siaga baik Badan Penanggunangan Bencana Kota (BPBK), Camat, Lurah untuk bersiaga jika terjadi bencana,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Balikpapan Sudirman Djayaleksana, Senin (17/12).
Menurutnya , Pemkot Balikpapan telah menghimbau bagi masyarakat khususnya yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor dan daerah bantaran sungai rawan terjadi banjir, agar lebih waspada karena bakal terjadi cuaca buruk.
Pengalaman tahun sebelumnya, sudah banyak korban jiwa akibat bencana tanah longsor dan banjir yang melanda. Karenanya kata Sudirman, Pemkot Balikpapan tidak ingin kejadian buruk yang pernah terjadi terulang kembali.
Ada beberapa titik yang diwaspadai karena sangat rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor diantaranya, wilayah Damai Balikpapan Selatan, daerah Kantor Sosial Balikpapan Utara dan Tugu Adipura Gunung Sari Balikpapan Tengah.
“Kalau untuk tanah longsor, beberarapa daerah perbukitan yang paling diwaspadai, wilayah Prapatan wilayah Balikpapan Selatan, Martadinata wilayah Balikpapan Tengah, Gunung Empat Wilayah Balikpapan Utara dan beberapa lagi yang jugadi wilayah Balikpapan Utara,” terangnya.
Sejauh ini kata Sudirman, Pemkot Balikpapan teklah berupaya melakukan antisipasi terjadinya bencana tersebut, seperti melakukan pengerukan sejumlah sungai-sungai . “Sedimentasi sudah dilakukan di Sungai sepinggan, jadi drainase antisipasi banjir sudah dilakukan,” imbuhnya.
Pemkot Balikpapan kata Sudirman memang telah merencanakan akan merelokasi warga yang tinggal didaerah rawan bencana tersebut, hanya saja tidak bisa tahun ini. “Relokasi ada rencananya, tapi karena perlu perencanaan matang, apalagi terkait dana yang besar,” imbuhnya.
Disamping itu diakuinya peralatan yang dimiliki masih belum ideal untuk menanggangi jika terjadi bencana besar banjir dan tanah longsor. “Soal peralatan itu relative, tapi kalau bencana besar masih kurang, memang ada alokasi penambahan untuk mobil pemadaman, termasuk perahu-perahu karet,” tuturnya.
Ia menambahkan, Walikota Balikpapan telah menginstruksikan Camat dan Lurah untuk bersiaga jika terjadi bencana tanah longsor maupun banjir. “Jadi memang kalau terjadi bencana, Camat dan Lurah harus bersiaga, kemudian melaporkan langsung Walikota,” tandasnya.