Fajrun bin Slan (20 tahun) sudah dua tahun terakhir ini tinggal bersama mertuanya di Perum Herr I Jalan Swadaya 1 RT 59 No 24 Kelurahan Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur. Guru ngaji di Masjid Al Ikhwan Balikpapan Baru ini mengawini putri Nurjamal, seorang pengusaha property yang lumayan terpandang di Balikpapan.
“Keluarga mertuanya orang terpandang disini,” kata tetangga sebelah rumahnya, Ujang Dirga (usia 67 tahun), Jumat (15/1).
Detasemen Khusus 88 membekuk Fajrun dini hari ini saat menuju masjid guna menunaikan ibadah sholat. Personil Densus bersama Polda Kaltim langsung memborgol pria asal Ambon serta memasukan kedalam mobil panser yang memang sudah dipersiapkan sejak malam kemarin.
“Tangan terborgol, dia dimasukan dalam mobil panser polisi. Keluarganya kemudian ikut mengiringinya dalam pemeriksaan polisi,” ungkap Ujang.
Fajrun dituduh sebagai salah seorang pelaku aksi terror yang sering meresahkan masyarakat saat ini. Apalagi Jakarta baru saja diguncang serangan bom dan orang orang bersenjata api yang memplokamirkan diri tergabung dalam sel ISIS.
Namun sebenarnya, Fajrun sudah lama menjadi incaran polisi sejak dari Poso hingga menjadi guru ngaji di Masjid Al Ikhwan Balikpapan Baru. Polisi bahkan membangun setidaknya empat rumah baru di Perum Herr I yang dipergunakan untuk mengawasi gerak gerik Fajrun selama tinggal bersama mertuanya.
“Empat rumah ini semuanya milik polisi, termasuk yang saya tempati. Komandan biasanya tinggal disebelah rumah saya ini. Sekitar sini polisi semua yang menempati,” papar Ujang.
Konsekwensi menumpang, Ujang mengaku rutin melaporkan setiap gerak gerik Fajrun selama 2 tahun terakhir ini. Termasuk saat Densus 88 memutuskan menangkap tersangka aksi terror di rumah mertuanya.
“Saya sudah dihubungi sejak magrib untuk melaporkan keberadaan Fajrun ini. Polisi sejak sore hingga malam hari terus berkeliaran di sekitar rumahnya. Hingga akhirnya pelaku dibekuk pagi hari saat keluar menunaikan ibadah sholat,” paparnya.
Sosok Fajrun memang misterius di mata tetangganya selama dua tahun menjadi menantu Nurjamal. Selama ini, tidak ada satupun tetangga yang mengetahui nama pria satu ini yang berasal dari Poso Sulawesi Tengah.
Dua hari sebelum penangkapannya, Fajrun diketahui baru saja pulang dari Poso untuk urusan suatu pekerjaan. Saat itu, ada kiriman paket yang diketahui berisikan benda sejenis serbuk belerang untuk pembuatan petasan.
“Kebetulan paketan kirimannya itu, saya yang menerima. Isinya adalah paketan bahan untuk pembuatan petasan,” ungkap Ujang.
Aktifitas Fajrun memang banyak dihabiskan menjadi guru ngaji di Masjid Al Ikhwan Balikpapan Baru. Lingkungan perumahan elit Balikpapan ini mengenal Fajrun sebagai sosok yang ramah pada semua orang.
“Kami mengenalnya sebagai orang yang ramah, tapi semua orang disini memang ramah semua,” kata Bendahara Yayasan Al Ikhwan, M Ali yang mengaku tidak mengenal dekat dengan Fajrun.
Namun demikian, Ali memastikan Fajrun ini bukan menjadi salah satu tenaga pengajar Al Ikhwan yang membawahi pendidikan Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar. Menurutnya sosok Fajrun ini hanya aktif sebagai guru ngaji di masjid Al Ikhwan.
“Kalau jadi guru ngaji disana tentunya menjadi urusan pengelola masjid. Kami hanya mengurusi tenaga pengajar di sekolah yayasan Al Ikhwan saja,” tegasnya.
Detasemen Khusus 88 membekuk terduga teroris di Perum Herr I Jalan Swadaya 1 RT 24 Sepinggan Balikpapan Kalimantan Timur. Pelaku terror bernama Fajrun bin Slan asal Ambon ditangkap saat berkendara motor menuju masjid lingkungan perumahan, Jumat (15/1) pukul 04.30.
“Densus 88 sudah menahan terduga terror di Balikpapan,” kata Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Safaruddin.
Safaruddin mengatakan polisi langsung menahan tersangka ini yang disebut sebut sering bepergian ke Poso. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti aksi terror seperti pupuk, bubuk mesiu, laptop, ipad, seruan jihad, amunisi, selonsong peluru, parang, samurai dan ratusan paku.
Bersama tersangka, Safaruddin menyatakan pihaknya juga memeriksa keluarga tersangka terdiri istri dan kedua orang mertuanya. Pemeriksaan terduga teroris ini dilaksanakan di Markas Komando Brigadir Mobil Polda Kaltim.
“Sekarang ini masih diperiksa di Brimob, nanti akan dibawa di Jakarta untuk diperiksa,” tegasnya.
Safaruddin mengatakan Densus 88 yang memimpin aksi penangkapan terduga teroris di rumah mertuanya. Polda Kaltim hanya membekap agar proses penangkapan tersangka ini berjalan lancar.
“Saya hanya bisa bicara sebatas itu saja, sisanya silakan bertanya pada Densus langsung,” tuturnya.