Krisis Global, Pengangguran Kaltim Bertambah 10.721 Jiwa

Ladang minyak Central Processing Area HandilNewsBalikpapan –

Asosiasi Penguasa Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur menyatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) tenaga kerja setempat sudah mencapai angka 10.721 tenaga kerja. Mereka adalah para tenaga kerja yang mayoritas bekerja di sector pertambangan batu bara dan minyak gas Kaltim.

“Hingga akhir tahun PHK tenaga kerja yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kaltim,” kata Ketua Apindo Kaltim, Slamet Brotosiswoyo, Jumat (12/2).

Slamet mengatakan perusahaan pertambangan terpaksa merestrukturisasi tenaga kerjanya menyusul lesunya perekonomian global selama 2 tahun terakhir. Harga komoditas batu bara dan minyak mentah mencapai titik terendah selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

“Pekerja ini mayoritas adalah warga pendatang sehingga tidak terlalu dirasakan di Kaltim,” paparnya.

Fakta di lapangan, Slamet menyakini jumlah PHK tenaga kerja ini jauh diatas pendataan Dinas Tenaga Kerja Kaltim. Menurutnya terdapat banyak perusahaan pertambangan yang sengaja tidak melaporkan jumlah pekerjanya pada kantor Dinas Tenaga Kerja Kaltim.

“Mereka tidak terdaftar dalam pendataan di pemda sehingga jumlahnya diperkirakan jauh melampaui data milik Dinas Naker Kaltim,” ujarnya.

Memasuki tahun 2016 ini, Slamet menilai gelombang PHK secara berangsur angsur terus menurun terjadi di Kaltim. Pengusaha mulai membaca prospek cerah pembangunan dengan adanya pembangunan kilang minyak di Balikpapan dan Bontang yang membutuhkan 25 ribu tenaga kerja.

“Gelombang PHK Kaltim sudah mulai reda pada tahun 2016 ini,” ungkapnya.

Pengusaha juga mulai melirik sector sector industry yang tidak terlalu terimbas krisis global seperti halnya perkebunan kelapa sawit maupun pembangunan power plan di Kaltim. Dua sector industry tersebut menjadi pilihan utama investasi swasta seiring pelemahan harga batu bara dan minyak mentah dunia.

Slamet meminta agar pemerintah pusat dan daerah mempermudah proses perizinan iklim investasi sector perkebunan dan pertambangan di Kaltim. Tingginya investasi swasta dipastikan mampu meningkatkan penyerapan jumlah tenaga kerja di Kaltim.

Apindo Kaltim nantinya akan ikut membuka program pelatihan keterampilan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar industry saat ini. Hal tersebut dilakukan agar permintaan kebutuhan tenaga kerja nantinya mampu dipenuhi  dari sumber daya manusia (SDM) lokal di Kaltim.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *