Namun menurut Sudirman lokasi pembibitan di eks TPA kini hanya memiliki luasnya sekitar 2 hektare karena terkena pembangunan freeway. “ Tetap jalan kedua lokasi pembibitan itu meski ada yang terpotong lahanya di eks TPA karena kepentingan pembangunan tol,” tandasnya.
Mantan Kabid Pertamanan DKPP ini juga menjelaskan bibitnya pohon ini diperoleh dari hasil pemangkasan pohon-pohon yang sudah ditanam di jalan-jalan. “ Hasil pemangkasan itu kemudian dibiakkan di pembibitan. Dalam waktu dua bulan sudah siap ditanam lagi,”ujarnya.
Pembibitan pohon ini sudah dapat melayani kebutuhan pohon bagi pemerintah kota. Namun hal itu sebatas pada lingkup kerja DKPP. Ia juga menjelaskan penanaman pohon yang dilakukan DKPP berbeda dengan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup(BLH).
“Biasanya kalau BLH lebih kepada penanaman pohon di lahan kritis, hutan kota, untuk kepentingan konservasi. Sedangkan kita lebih pada upaya membuat kota lebih indah, cantik dan teduh. Penghijau ini banyak ditujukan pada taman-taman dan ruas jalan,” jelasnya.
Seperti diketahui, DKPP tiap tahunnya menanam sekitar 6000 pohon peneduh di ruas jalan maupun area pemukiman dan fasum, RTH yang masih kosong dari penghijauan.