“Itu pakai speed tapi kalau trasnportasi normal itu bisa dua hari dengan biaya Rp500 ribu. Kalau air surut perahu tidak bisa masuk,”Kata Hetifah didampingi Hatta, Minggu (22/4).
Bahkan kondisinya menyulitkan proses pembangunan yang berada di tiga kecamatan itu akibat belum tembusnya jalur darat. Harga pun melambung tinggi, akibat belum adanya jalur darat. Termasuk belum adanya aliran listrik.
“Bahan pokok dua kali lipat apalagi saat air surut. Sebagain desa belum dialiri listrik dari 11 desa di kecamatan Tabang Kukar 7 desa belum menikmati listrik. Mereka dambakan ada pelayanan publik, pos, bank. Sekolah demikian, ada SMA negeri yang baru dioperasional tapi tidak aga guru tetap hanya honorer,” papar Hetifah.
Sementara Hatta menambahkan, untuk memberikan bantuan melalui bantuan social (bansos) cukup rawan. Karena ada perubahan pemberian bansos berdasarkan aturan Permendagri yang baru. Aturan ini dinilai makin mempersulit masyarakat.
“Keluhan merek bansos terlalu banyak aturanya tapi juga aturan itu lahir supaya penggunaan tidak salah. Di tabang bantuan rumah ibadah Rp10-50 juta. Untuk ambil uang biaya trasnportnya besar sekali. Ini perlu perlakuan khusus memang seprti perlua ada biaya jalanya. Mereka bilang kalau hanya segitu mendingan tidak usah diambil,” ujar Hatta yang sudah 2 tahun melakukan reses bersama anggota DPRD kota/kabupaten.
Karena itu masyarakat Tabang juga mengharapkan dibangunnyajalan tembus darat sepanjang 27 kilometer. “Tiga 3 kecamatan ini tertinggal, perlu perlakukaan khusus, di Tabang ada 28 km yang belum bisa ditembus. diharapan mereka itu dibangun segera. Jalan itu antar kecamatan itu kewenangan kabupaten tapi tidak salah juga jika provinis dan pusat bantu jaringan jalan itu. Kata pak camat gaji kami tidak cukup kalau sampai ke kota,” terang Hatta yang juga Wakil Ketua Golkar Kaltim ini.
Saking terisornya mereka kata Hatta, masyarakat di tiga kecamatan ini hamper tidak mengetahui program bantuan modal “Gerbang Raja”. “ Mereka juga minta modal usaha, Kukar ada gerbang raja. Modal usaha ada diprogram itu, kasih kredit tanpa agunanan tanpa bunga. Tapi Mereka tidak dapat info saking jauh kalau ada program seperti ini ya disosialsiasikan juga,” tandasnya.