Dituduh Politik Uang, Enam Perempuan Disandera

NewsBalikpapan –

Enam perempuan asal Balikpapan disandera di ratusan orang di Penginapan Venus di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, Minggu (24/6) pukul 02.00 Wita. Kelompok massa menuduh para perempuan ini sedang melakukan upaya politik uang semasa tenang pemilihan kepala daerah di Penajam Paser Utara.

“Para perempuan ini ketakutan sembungi dalam kamar melihat ratusan orang mengepung penginapan ini,” kata kuasa hukum, Agus Amri saat ditemui.

Agus mengatakan, kliennya ini merupakan keluarga Abdul Gafur Mas’ud yang merupakan salah satu peserta pemilihan kepala daerah Penajam. Koalisi Partai Demokrat, PKS dan Nasem berpasangan dengan Hamdam.

Kunjungan ke Penajam, kata Agus dalam rangka memberikan dukungan moril jelang pemungutan suara bagi pasangan Gafur – Hamdam. Mereka datang dengan membawa keperluan seadanya selama menginap di Penginapan Venus Penajam.

Setibanya di penginapan, menurut Agus sekelompok orang berprilaku mencurigakan dengan membuntuti kehadiran mereka di Penajam. Beberapa orang bahkan meneriaki mereka serta langsung menuduhnya akan melakukan politik uang.

“Mau bagi bagi uang ya,” paparnya menirukan.

Para wanita terdiri Wahyuni, Rahmawati, Siti, Mei Mei, Aisyah dan Wam ini awalnya tidak mengubris aksi provokatif ini. Namun kerumunan massa ini makin bertambah banyak hingga ratusan orang.

“Mereka berteriak teriak di luar penginapan, bahkan berani menggedor kamar klien saya ini. Tentu saja mereka ketakutan dan trauma,” sesal Agus.

Kelompok massa ini terus menjaga di sekitar area penginapan sejak pukul 17.00 hingga 02.00 Wita. Praktis selama sembilan jam para perempuan ini tersandera serta tidak berani keluar dari penginapan.

“Upaya mediasi sudah dilakukan pihak kepolisian, panwas dan tim kami, namun berbuahkan hasil pukul 02.00 Wita. Kami langsung mengevakuasi mereka keluar dari penginapan,” sebutnya.

Atas peristiwa ini, Agus beserta tim sukses Gafur – Hamdam melaporkan perbuatan tidak menyenangkan ini ke Polres Penajam. Mereka menuntut polisi menindak tegas pihak yang melakukan aksi premanisme serta membuat resah masyarakat.

“Kami sudah membuat laporan resminya ke polisi,” tegasnya.

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Penajam turut menerima laporan masyarakat tentang tuduhan politik uang di penginapan tersebut. Bersama kepolisian, Panwas membantu proses evakuasi enam orang perempuan ini.

“Agar massa tenang, anggota kami memeriksa seluruh barang bawaan mereka. Kamar juga kami segel agar tidak ada yang bisa masuk. Tentunya semua atas persetujuan enam perempuan ini,” ungkap Ketua Panwas Penajam, Daud Yusuf.

Siangnya, Daud bersama sejumlah saksi memeriksa kamar nomor 5 tempat menginap saksi terlapor. Mereka tidak mendapati barang bukti berupa uang seperti sudah dituduhkan massa.

“Kami sudah memeriksa semua hingga atas hotel semuanya, tidak ada temuan uang seperti dituduhkan. Hanya berupa pakaian, make up, makanan dan sejumlah kecil uang,” tuturnya.

Soal laporan balik dilakukan tim pasangan Gafur – Hamdam, Daud mempersilakan kepolisian memproses keberatan terlapor. Menurutnya, kasusnya murni pelanggaran pidana yang menjadi ranah hukum kepolisian.

“Bukan kasus pelanggaran pemilu sehingga bukan urusan kami,” tegasnya.

Selama jalannya pilkada Penajam, Panwas menemukan 2 kasus dan 9 laporan kasus pelanggaran pemilu. Sebanyak tiga diantaranya sudah ditetapkan masuk katagori pelanggaran money politik.

“Tiga kasus sudah kami proses dan seluruhnya memang mengarah pada pasangan Gafur – Hamdam,” ungkapnya.

Polres Penajam sudah menerima laporan aksi premanisme terhadap keluarga Gafur – Hamdam ini. Penyidik Satuan Reserse Kriminal sedang memeriksa keterangan saksi saksi pelapor.

“Sudah kami arahkan untuk diperiksa keterangan di Reskrim,” kata Kapolres Penajam, Ajun Komisaris Besar Sabil Umar.

Sabil mengatakan, polisi dengan sigap mampu mengatasi keresahan masyarakat agar tidak menganggu kondisi keamanan dan ketertiban Penajam. Polda Kaltim langsung mendatangkan 100 personil Brigadir Mobil guna memastikan keamanan jalannya pilkada di Penajam.

“Satu pleton Brimob sudah datang untuk membantu pengamanan dan juga distribusi surat suara,” paparnya.

Kabupaten Penajam merupakan salah satu daerah yang turut menyelenggarakan pemungutan suara serempak di sejumlah wilayah di Indonesia. Pilkada kabupaten pemekaran ini diikuti tiga pasangan yakni Mustaqim MZ – Sofyan Nur (Gerindra, PKB dan PBB), Andi Harahap – Fadly Imawan (Golkar, PDIP, PPP, Partai Idaman dan PSI) dan terakhir Abdul Gafur Mas’ud – Hamdam.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *