Balikpapan –
DPRD Balikpapan Kalimantan Timur mencatat merosotnya nilai moral di kalangan pelajar pelajar sekolah menengah atas setempat. Banyak laporan yang menyebutkan prilaku siswi pelajar Balikpapan yang merangkap pula sebagai pekerja sex komersial (PSK).
“Saya banyak dapat laporan. Justru kalau saya istilahkan PSK tingkat sekolah, karena germonya juga temannya sendiri, jadi yang menawarkan temannya sendiri dan yang ditawarkan juga temannya. Jadi mereka dan mereka,” kata anggota Komisi 4 DPRD Balikpapan, Sumiran, Kamis (19/7).
Balikpapan –
Balikpapan Kalimantan Timur adalah salah satu kota lokasi sejumlah perusahaan asing minyak gas. Terdapat belasan perusahaan multi nasional seperti Chevron, Total Indonesie, Vico Indonesia, Pertamina hingga sejumlah perusahaan tambang batu bara.
Sehingga tidak mengherankan di kota beriman ini bermukim ratusan warga ekspatriat dari berbagai negara seperti Australia, Peracis, Amerika Serikat serta beberapa negara lain. Sebagian warga negara asing kemudian beralih agama memeluk Islam sebagai keyakinannya.
“Sebagian diantaranya adalah warga negara asing,” kata Ustadz Husni Hasibuan, Pembina Mualaf Masjid Istiqomah, Sabtu (21/7).
Malam kian larut, saat jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.00 Wita. Di salah satu pub dibilangan Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan, seorang wanita muda bergelanyut manja dipelukan pria asing. Keduanya tampak begitu mesra dan tak peduli dengan sekitarnya.
Itulah kegiatan yang kerap dilakukan Yanti dan Mike (bukan nama sebenarnya) setiap mengisi akhir pekan, khususnya saat libur. Pasangan beda negara itu memang telah bersama dalam ikatan perkawinan dalam setahun ini, kendati tidak tercatat di kantor urusan agama (KUA).
Satu lagi kisah menarik percintaan lintas bangsa di Balikpapan. Bila sebelumnya Yanti tergoda sosok pria asing lebih disebabkan factor materi – tidak demikian halnya sudah dialami Dian Putri. Wanita muda asli Balikpapan ini kecantol pria asing disebabkan prilakunya yang gentlemen dalam memperlakukan perempuan. Sangat jauh perbedaanya dibandingkan pria pria Indonesia yang sempat dikenalnya. Dia kini menetap tinggal serumah dengan tunangannya, Dhillharan Shivaratnam di Melbourn Australia.
“Orang asing itu lebih menghargai wanita. Like my boyfriend, dia sangat tahu bagaimana memperlakukan saya,” kata wanita lulusan salah satu SMA Negeri di Balikpapan ini.
Hubungan tanpa status hingga istilah kasarnya kumpul kebo merupakan fenomena realitas hidup sebagian kecil anggota masyarakat yang menjalin percintaan dengan warga asing. Namun tidak sedikit diantaranya yang memilih pernikahan secara resmi di catatan agama maupun negara.
Bangunan masjid di kota Balikpapan Kalimantan Timur bermunculan bak cendawan di musim penghujan. Hampir seluruh model bangunannya menampilan masjid berasitektur Arab modern lewat kubah kubah tinggi nan menjulang. Semua bangunan masjid nya bagus bagus yang berdiri dari ujung kawasan Lamaru hingga Kampung Baru.
Menjelang sore menginjak senja, Wawan salah satu karyawan swasta perbankan di Balikpapan membenahi tali sepatu yang terlepas. Sambil duduk di emperan masjid Jami’ As’ Suada, pria lajang mengenakan satu per satu sepatunya. Wawan memang baru saja melaksanakan kewajiban sholat Ashar yang wajib hukumnya bagi setiap orang muslim.
Penampilan fisik Ikhsan M sepintas jauh dari kesan glamour. Memasuki usianya yang baru menginjak angka 40 tahun, sebagian rambutnya sudah terlihat memutih dipinggiran atas telinga. Tubuhnya juga tinggi tegap berkulit hitam legam akibat terbakar teriknya sinar matahari Balikpapan.
Namun siapa sangka, Ikhsan adalah salah seorang milyader pengusaha sukses di Kota Beriman. Meskipun hanya mengandalkan sector usaha usaha warung nasgor (nasi goreng) Arema – Ikhsan mampu mendulang kesuksesan pundi pundi rupiah. Dalam sebulan, delapan warung nasgor Arema miliknya sudah beromzet hingga Rp 500 juta.
Banyak jalan menuju Roma, mungkin tepat untuk motto hidup lelaki paruh baya ini. Betapa tidak, kehidupan kelam telah ia jalani, dari berkelahi, minum-minuman keras, berjudi bahkan hingga membunuh pernah ia lakoni. Dua kali masuk sel penjara sudah sempat dialaminya saat dii vonis bersalah mencabut nyawa musuhnya. Namun didalam dirinya tetap terpatri keinginan untuk memperbaiki diri, bermodalkan kerja keras dan kejujuran yang sekarang ini menuai kesuksesannya.
Adalah H Syahrir HM Taher saat ini yang telah menginjak usia 57 tahun. Ketua Partai Patriot Balikpapan ini menjadikan masa lalu sebagai cermin besar gerbang pembawa kebaikan. Dia sadar, jika ia bertahan dengan kebiasaan buruk itu tidak akan membawa kebaikan apalagi manfaat bagi orang didekatnya terutama keluarga.