Sudah tiga hari ini awak Kapal Yacht Colona II terapung apung di perairan laut Kampung Baru Balikpapan Kalimantan Timur. Mereka tidak diperkenankan sejengkalpun menginjakan kaki di daratan Balikpapan.
“Aturannya memang seperti itu, sejak ditahan selama tiga hari terombang ambing di dalam kapalnya,” kata Komandan Pos TNI AL di Kampung Baru Balikpapan, Letnan Satu Sarjono, Rabu (8/4).
Para awak yacht yakni Karl Freddy asal Norway serta David Blaine dan David Michael yang masing masing berkebangsaan Amerika Serikat ini memang masih bebas beraktifitas. Namun tentunya dengan aturan tegas petugas Pos TNI AL Balikpapan.
“Tidak boleh menghidupkan mesin dan mengangkat jangkar. Aktifitasnya juga sebatas di dalam kapal mereka saja,” tegasnya.
Awak yacht mewah ini sesungguhnya juga tidak terlalu memusingkan rutinitas MCK nya yang seluruhnya ada di dalam kapal berbendera Philipina. Hanya saja, persoalan isi perut yang terkadang susah untuk ditawar tawar lagi.
“Akhirnya memanfaatkan jasa perantara kami. Teriak teriak minta dibelikan makan minum,” tutur Sarjono sambil tersenyum.
Untungnya, tiga bule ini sepertinya punya cita rasa lidah tersendiri dibandingkan kalangan serumpunnya. Mereka bahkan lahap menggemari sajian sederhana pisang goreng hangat serta kopi hitam panas di pagi hari.
“Tiap pagi selama tiga hari, menunya seperti itu terus. Kalau siang dan malam hari menunya juga masakan nasi Padang,” paparnya.
Bukan hanya sekali itu saja personil TNI AL Balikpapan menawarkan makanan ala ke bule bulean semisal Pizza Hut, California Fried Chicken serta berbagai western food menu lainnya. Namun jawaban ketiga pria asing itu tetap saja. “Just Indonesian food. Tidak minum bir juga,” kata Sarjono menirukan.
Tentunya selera makanan awak Kapal Yacht Colona II cukup melegakan personil TNI AL Balikpapan. Sarjono mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tiga warga asing yang masing masing berusia diatas separoh abat itu.
“Kami yang bertanggung jawab hingga dikeluarkan dari wilayah Indonesia,” ujarnya.
“Kondisi mereka sangat baik saat kami lepaskan, anggota juga memberikan kenang kenangan kaos Balikpapan,” imbuhnya.
Namun sekarang, Kapal Yacht Colona II sudah melanjutkan pelayarannya menuju Philipina setelah Komando Armada RI Wilayah Timur mencabut pencekalannya. Raut mimik ceria terus disunggingkan nahkoda kapal Karl Freddy beserta awaknya yang pensiunan army marine dan fire fighter USA ini.
“Thank’s you. I am good, “ kata seraya terus melambaikan tangannya pada para awak media.
Karl Freddy pantas lega setelah selama tiga hari ini ditahan karena tidak mengantongi izin clearance and approval for Indonesian territory (CAIT). Kapal asing berbendera Philipina dikawal KRI Layang 635 keluar wilayah perairan Indonesia.
Kapal yacht ini nantinya menempuh rute Teluk Balikpapan – Selat Makassar – perbatasan di Tarakan dan tujuan akhir Philipina. Itu merupakan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia atau biasa disebut ALKI II.
Peristiwa penahanan kapal yacht asing sudah kali ketiga ini dilakukan TNI AL Balikpapan. Sebelumnya, TNI AL Balikpapan sempat menahan dua kapal yacht asing berbendera Australia dan Hongkong yang kedapatan memasuki perairan Indonesia.