Akhir Mei, Kaltim Bangun Perluasan Bandara di Pedalaman

Rencananya pada tanggal 27-29 Mei mendatang, KSAD Jendaral Eddy Pramono dan Mendagri, Badan Pembangunan Perbatasan akan melakukan  kunjungan ke Tarakan dilanjutkan peresmian proyek dimulainya  perluasan bandara di Krayan menjadi 1800 meter.

“Kita kerjasama dengan TNI karean ada direktorat Zeni. TNI juga memiliki kemampuan untuk membangun di daerah terpencil,”katanya.

Nantinya pembangunan bandara itu akan banyak memasok material dari Malaysia. Seperti semen jika didatangkan dari pulai di Indonesia harganya mencapai Rp 1,3 juta persak.

“Kalau dari Malaysia sekitar RP300 ribu persak. Makanya nanti kita akan kerjasama dengan Malasyia untukdatangkan Materialnya,” ungkap Awang.

Diharapkan dengan pembangunan tiga bandara dikawasan perbatasan itu, arus distrubisi barang dan manusia akan jauh lebih lancer. “ Sehingga nantinya dapat dilandasi pesawat jenis Hercules atau ATR- Kalstar,” ucapnya.

Sementara Anggota Komisi V DPR RI Hetifah Sjaifudian mendukung penuh langkah Provinsi Kaltim untuk menggalang kerjasama dengan TNI dalam pelebaran pembangunan tiga landasan di pedalaman dan perbatasan. Mengingat pelangaman yang dimiliki TNI.

Namun Hetifah menilai tetap perlu tim asistensi dari pusat yang terkait yang mendampingi. “Keputusan itu diambil dengan asumsi untuk mempermudah dan menjamin pelaksanaannya. TNI memang sudah berpengalaman membangun tapi bukan bandara komersial jadi pemerintah pusat juga harus memberikan asisten karena ini menyangkut soal keamanan dan keselamatan penerbangan. Seperti navigasinya,” katanya.

Jika salah merangcang menurutnya juga dapat berdampak pada keamanan dan keselamatan pengguna  bandara. Karena itu Provinsi dan TNI  yang terlibat dalam pembanguna bandara harus melakukan komunikasi kepada pemerintah pusat.

“Ini juga untuk jamin kualitas standar dari bandara yang akan dibangun. Jadi perlu kombinasi dengan pemerinta pusat, tidak hanya TNI yang sepenuh membangun landasan itu,” ujarnya.

Diakui Hetifah, pembangunan bandara perbatasan/pedalaman hingga kini belum ada pihak swasta yang ikut terlibat. Karena itu tenaga TNI dan peralatan yang dimiliki saat ini dapat mendukung program yang dicanangkan pemerintah Kaltim.

“Kalau bangun landasan (perpanjangan runway) tentu juga harus dilengkapi pendukung penting lainya seperti telekomunikasi dan navigasinya,” tambahnya.

 

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *