Test narkoba kali ini tidak dilakukan melalui test urin melainkan dengan mengambil contoh rambut atau bulu. Test ini dilakukan oleh 5 tim dokter/medis dan dimpimpin langsung oleh Deputy Pemberdayaan Masyarakat BNN Brigjen (Purn) Pol Aidy Rawas.
“Ini kali pertama kita lakukan test narkoba dengan mengambil rambut atau bulu di level pejabat di Indonesia. Alatnya test ini datang ke Indonesia akhir 2011 lalu jadi belum ada test sebelumnya ditingkat pejabat,” terang Aidy Rawas, disela-sela test narkoba.
Test dengan mengambil contoh rambut/bulu kata Aidy tingkat akurasinya lebh tinggi dibandingkan test urine. Akurasi bisa mencapai angka 90 persen “ Tapi memang agak mahal dibandingkan test urine. Waktu juga lebih cepat tapi kalau test urin mungkin lebih mudah terjadi pengelabuan,”jelasnya.
Ia mengatakan dilakukan test narkoba merupakan respon dari BNN terhadap keinginan dari Ketua DPRD Kota Balikpapan Andi Burhanuddin Solong yang meminta dilakukan test narkoba.
“Kita baca di internet bahwa ketua DPRD Balikpapan siap dilakukan test urin. Ini langsung kita respon,” ujarnya. Hasil test diperkirakan tidak lebih dari satu bulan. “ hasilnyakita sampaikan ke Ketua BNK dan ketua DPRD,” sambungunya.
Test ini katanya, tidak lepas dari posisi Kaltim yang kini menempati urutan ketiga setelah Jakarta dan Kepulauan Riau (Kepri) dalam hal prevelensi pengguna narkoba di Indonesia.
“Pengguna narkoba di Kaltim sekarang 3,1 persen dari jumlah penduduk. Alasan lain karena ada temuan heroin 5,2 kilogram,” terangnya.
Test dilakukan dengan membagi dua kelompok yakni kelompok legislative dilakukan diruang rapat gabungan DPRD kota, sedangkan kelompok eskekutif dilakukan di ruang rapat Paripurna DPRD.
Peserta test dipanggil per sepuluh orang dan dilakukan pengambilan sampel rambut atau bulu tangan/kaki. Seperi ketua ABS yang diambil bulu tanganya.“Masa lalu saya memang mengkomsumsi narkoba, tapi sekarang saya buktikan bahwa saya tidak narkoba lagi,” tandas ABS sebelum memulai dilakukan test narkoba.
ABS mengaku test narkoba ini dilakukan secara mendadak sehingga tidak ada satupun anggota dan muspida yang mengetahui. “ Memang dadakan, itu dari BNN. Kalau di test pakai bulu/rambut tingkat akurasinya sangat tinggi,” tandas ABS.