Wartawan Balikpapan Lakukan Aksi Moratorium

Menurutnya, memoratorium satu hari dari kegiatan dari kegiatan jurnalistik bukan pembangkangan terhadap redaksi. Murni hanya bentuk solidaritas.  “Kita hari ini sepakat tidak mengirim dan membuat berita,” terangnya.

Aksi ini kata Amir, merupakan gerakan moral untuk memperjuangkan kesejahtraan pers dan gerakan dukungan  tidak bersifat memaksa.

“Karena kita meminta agar perusahaan pers melakukan upaya pembenahan kesejahtraan pers dengan menaikan gaji minimal 10-20 persen setiap tahunya,” tutur contributor Sindo ini.

Sebagai bentuk dukungan atas aksi tersebut, sejumlah wartawab Balikpapan yang mendukung melakukan penandatangan bersama diatas kertas. “Yakinlah bahwa satu hari tanpa peliputan tidak akan mematikan perusahaan anda atau menyumbat informasi bagi masyarakat,” imbuhnya.

Ia berkeyakinan, sikap bijak pasti akan diberikan perusahaan jika sebagai insan pers sudah menunjukan jati diri sebagai pers ya yang profesional, produktif dan militan.

Aksi tersebut mendapat dukungan dari Aliansi Jurnalis Indenpenden (AJI) Balikpapan. “Tentu kita sangat mendukung,” tukas Ketua AJI Balikpapan Sri Wibisono.