“Selamat datang di Bumi Etam, Kalimantan Timur,” kata Panglima Subekti yang didampingi Wakil Gubernur Kaltim Farid Wajdy.
Di Kaltim, jumlah anggota ekspedisi bertambah hingga 377 orang dengan bergabungnya tim dari pemerintah-pemerintah kabupaten, dan tim peneliti dari dosen dan mahasiswa.
Ekspedisi Khatulistiwa ini akan berlangsung hingga 17 Juli 2012 di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur dan di Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan.
Rombongan dikomandani oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, dengan Komandan Lapangan di Kaltim Letkol Rafael GB dari Kopassus.
Selain di Kaltim, ekspedisi ini juga berlangsung di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang berada di wilayah Kodam XII Tanjungpura.
Tim Ekspedisi di Kaltim kemudian dibagi dalam tiga koordinator wilayah, yaitu Nunukan, Malinau, dan Kutai Barat, tiga kabupaten Kaltim yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah dan Sarawak negara Federasi Malaysia.
Dari Balikpapan, tim yang ke Nunukan dan Malinau melanjutkan terbang dengan Hercules ke Tarakan. Tim yang ke Kutai Barat melanjutkan dengan perjalanan darat menuju Melak, dan seterusnya menuju ke perbatasan dengan memudiki Sungai Mahakam.
Setiap tim memiliki tim penjelajah, tim peneliti, dan tim komunikasi sosial. Sesuai sebutannya, tim penjelajah bertugas menjelajah, berjalan kaki dari titik ke titik patok perbatasan. Tim peneliti dengan anggota utama para dosen dan mahasiswa mengambil data sesuai bidang dan keahliannya masing-masing.
Tim mampir di Balikpapan tidak lebih dari dua jam. Setelah Hercules mengisi bahan bakar dan rombongan yang ke Kutai Barat selesai menurunkan kargo, kemudian dilanjutkan makan siang, rombongan segera melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya kedatangan rombongan sudah dinantikan sejak pukul 10.00 WITA. “Karena cuaca buruk, keberangkatan tim agak terlambat dari Bandung,” kata Mayor Arm Ashwari Jadi, perwira Penerangan Kodam VI Mulawarman.